Rey sedang mencari keberadaan istrinya yang tiba-tiba tidak terlihat dari pandangannya.
Pria itu hanya melihat ranjang tidur yang kosong. Reyhan malam ini tidur di box bayi yang ada di dekat ranjang tidur.
Manik mata Rey melihat pintu balkon yang terbuka. Ia jalan ke sana lalu melihat istrinya sedang berdiri seorang diri.
Rey memeluk wanita yang sangat dicintainya.
"Kenapa kamu di sini? Udaranya sangat dingin. Seharusnya kamu istirahat."
Rey semakin mengeratkan pelukannya. Ia tidak ingin tubuh istrinya menjadi dingin.
Ariela tersenyum sambil menatap bintang di langit.
"Aku hanya ingin melihat bulan dan bintang saja. Aku belum bisa tidur."
"Kalau seperti itu, biar aku temani. Tapi hanya sebentar saja ya. Nanti kamu bisa sakit kalau lama-lama di luar seperti ini."
Ariela mengangguk, ia masih melihat ke arah langit yang gelap. Cahaya bulan dan bintang begitu berkilau.
"Rey, kamu mau nggak ambilkan aku bulan dan bintang?"