Download App
7.92% REY: POSSESSIVE BOYFRIEND / Chapter 32: POSSESSIVE - DIAMOND RANS

Chapter 32: POSSESSIVE - DIAMOND RANS

Banyak pasang mata yang langsung tertuju ke arah satu motor dan satu mobil yang baru saja masuk ke area Basecamp Rans. Mereka cukup tahu siapa yang datang.

Sapaan hangat serta pertanyaan yang menanyakan kabar Retta terdengar begitu berulang dari mulut mereka, karena memang sudah agak lama Retta tidak datang ke Basecamp Rans.

Basecamp yang sekarang Retta datangi bersama dengan Reynard adalah Basecamp Rans, lebih lengkapnya Basecamp geng mobil bernama DIAMOND RANS.

"Eh, ada Ibu Negara." Simmon berucap sambil terus melangkahkan kaki menuju ke arah Retta sambil menyalami Retta.

Mereka sudah tidak heran dengan panggilan Simmon, karena mereka sering menggoda Retta seperti itu. Anak-anak Rans, terutama inti Rans begitu suka dan juga menghargai Retta, sehingga tidak heran jika mereka menganggap Retta seperti Ibu Negara bagi mereka.

"Kemarin katanya ada yang mobilnya diserempet motor?" tanya Reynard yang langsung ingin pada intinya, agar sekarang masalah tersebut bisa diselesaikan secara cepat.

"Iya ada," jawab salah satu anak Rans yang masih ingat dengaan hal tersebut.

"Siapa orangnya?" tanya Reynard yang penasaran dan juga ingin kesaksian dari orang tersebut.

Seorang cowok melangkahkan kaki mendekat ke arah Reynard. "Mobil yang kemarin adalah mobil gue," jawab Serion yang memang orang yang mereka bicarakan adalah dirinya.

"Udah ketemu siapa orangnya?" tanya Reynard yang mempertanyakan hal tersebut.

Serion menggelengkan kepalanya. "Belum," jawabnya dengan cukup datar.

"Motor dia bukan?" tanya Reynard sambil melirik ke arah Retta.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut membuat Serion melirik ke arah Retta dan kemudian memperhatikan motor Retta yang terparkir tepat di samping mobil Reynard.

Bukan mereka yang tidak kenal dengan motor Retta, hanya saja karena Retta yang tidak hanya mempunyai satu motor. Cukup masuk akal kalau masih banyak anak Rans yang tidak mengenali motor Retta.

*****

Sebuah senyuman sedikit terukir di bibir cowok yang baru saja melihat foto yang sudah diberikan dan juga disebarkan kepada yang lain.

"Gue bisa menemukan dia, bahkan membawa dia ke sini. Lo gak usah ribet," ucap cowok tersebut sambil menatap Jordan.

Sampai saat ini dia masih kesal dengan kejadian malam ini, sehingga dia dan juga teman-temannya begitu mencari siapa orang yang sudah menyerempet mobil Jordan.

Jordan tidak mempermasalahkan kerusakannya, dia mempermasalahkan kenapa orang tersebut malah kabur dan sangat menghindar, sehingga jauh dari minta maaf atas apa yang sudah dia perbuat.

"Lo serius?" tanya Nilson yang merasa tidak percaya dengan apa yang sudah diucapkan oleh Leader-nya.

Dengan santai orang yang berstatus sebagai Leader di geng mereka menganggukkan kepalanya. "Biar jadi urusan gue," ucapnya dengan sangat ringan.

Sudah ada orang yang bertanggung jawab atas hal tersebut, terlebih ucapannya begitu meyakinkan dan juga Jordan begitu percaya pada dirinya, maka pembahasan mengenai masalah mobilnya yang lecet berhenti sampai di sini.

Mereka melakukan hal yang biasa mereka lakukan, meski semakin ke sini banyak hal aneh yang mereka lakukan. Dengan banyak hal aneh yang timbul, membuat mereka semakin betah bersama dan tidak merasa menyesal sudah menjadi bagian dari Geng yang sekarang.

Di saat mereka tengah berbincang mengenai hal random, lain hal dengan satu orang yang tengah terdiam memperhatikan foto yang semula sudah disebar ke Group.

Tatapan cowok berambut ash grey itu begitu fokus memperhatikan foto tersebut, dari caranya menatap begitu berbeda, bahkan berisiknya anak-anak di luar dengan beberapa orang yang sedang nge-dirft tidak dia hiraukan.

Seorang cowok yang baru saja melangkahkan kaki masuk ke dalam Ruangan terdiam saat melihat cowok tersebut yang begitu fokus ke layar handphone-nya.

Rasa penasaran yang ada dalam diri cowok itu membuatnya melangkahkan kaki melewati arah belakang cowok berambut ash grey. Dibuat terdiam saat melihat hal yang tengah diperhatikan membuat langkahnya berhenti dengan seketika.

Merasa ada orang di belakangnya membuat cowok itu menutup layar handphone-nya sambil berbalik badan melihat siapa yang berdiri di hadapannya.

Kedua cowok tersebut melemparkan tatapan yang sulit untuk diartikan. Satu sama lain kebingungan, terlebih dengan cowok yang sedang duduk, dia kebingungan kenapa cowok berambut dark blue itu menatap dirinya dengan tatapan yang seserius itu.

Siapa dua cowok tersebut?

Foto apa yang tengah cowok rambut ash grey itu perhatikan?


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C32
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login