"Yeona, hari ini tidak ada syuting, kau tidak istirahat saja?" tanya Nara, memasukkan loyang besar berisi banyak adonan bundar ke oven raksasa.
Ketiak putih Yeona terpampang jelas ketika dia memasang turban untuk menutupi rambut hitam yang dikuncir ekor kuda. Sambil menggeleng dia menjawab, "Aku tidak lelah. Mending nyari duit. Jual roti buatanku tiga kali lipat harga normal, beritahu jika aku yang membuat dengan tanganku sendiri. Para fans pasti mau beli mahal."
Segera dia memakai celemek putihnya, lalu bekerja. Bagi Yeona uang adalah segalanya … setelah cinta tentunya.
Suara adonan di pukul lalu dibalik mendominasi dalam ruang dapur toko roti Yeona. Dia memukul lalu menggulung, sebelum kembali membentuk bundaran besar, begini terus gerakannya seperti aturan.
Semua koki dan Nara tahu Yeona sedang melampiaskan kekesalan pada donan, tapi tidak ada yang berani mengganggunya, atau menegur. Semua hanya dapat menerka. Mungkin dia sedang ribut dengan Gu Hyung Jae.