Yeona memejam dan bersiap menerima tembakan si Ibu Tiri sambil berteriak histeris. Dia tidak menyangka semua bakal berakhir seperti ini.
Han Ji Er berucap, "Sekali lagi, jangan salah kan aku, Nak. Aku berusaha memberimu kesempatan untuk bertobat dan membangun kehidupan baru bersama - sama, tapi apa … apa yang terjadi? Kau mmeilih kematian."
Mungkin Han Ji Er menanti Yeona memohon ampun, tapi tidak. Yeona tidak menuruti kehendak Han Ji Er.
Dia berteriak lantang, "Cepat lakukan Jalang Tua, kalau mau bunuh ya bunuh, jangan banyak bicara! Ingat saja, suatu saat kau bakal membayar semuanya berkali - kali lipat!"
Suara senjata api dikongkang semakin membuat teriakan Yeona menjadi - jadi. Lalu, suara letusan senjata api menggelora di langit Busan.
Detik bagai menit. Yeona menunggu malaikat pencabut nyawa datang, tapi tidak ada yang muncul, hanya suara erang kesakitan pria di sampingnya. Yeona pun membuka mata.