Wajah Arabella berpaling dari Vivaldi yang bertingkah tidak tau malu. Ia jengah dengan sikap Vivaldi. Terlalu serakah.
"Baiklah. Setelah kapal serikat dagang berlabuh, saya akan membawakan jamnya untuk Anda," Julian pun pamit setelah itu.
Dan sesuai dugaan Arabella, setelah kepergian Julian, Vivaldi terus memujinya.
Sampai Rose dan Riana tiba di rumah, mereka pun penasaran dengan sikap Vivaldi yang agak terlalu berlebihan itu.
"Memangnya apa yang membuat Ayah segirang itu?" tanya Riana pada salah satu pelayan mereka.
"Tadi Grand Duke Malven datang ke sini, Nona," jawab pelayan itu.
"Grand Duke Malven?" ulang Riana tidak percaya.
"Untuk apa? Lalu, apa saja yang Grand Duke lakukan?" tanya Riana dengan nada mendesak.
Pelayan itu menggeleng pelan, "maaf, Nona. Tuan mengusir kami semua ketika mereka berbicara. Jadi kami pun tidak tau apa-apa," tutur si pelayan.