Inilah saatnya bagi Arabella untuk mulai mengeruk harta Vivaldi secara perlahan, seharusnya harta itu adalah milik ibu Arabella tapi malah dihambur-hamburkan oleh Vivaldi untuk para j*lang yang ia tiduri. Semuanya, harta yang Vivaldi ambil atas keserakahannya sendiri akan Arabella rebut kembali.
" Begini, Ayah.. saya merasa tidak enak pada Grand Duke yang membayari semua belanjaan saya. Jadi saya putuskan untuk memberikan beliau hadiah yang sangat mewah, ini dia, " Arabella mengeluarkan Bros yang berisi pedang buatannya, " Ibu membantu saya untuk membelinya melalui pelelangan bawah tanah yang diam-diam diselenggarakan siang tadi, menurut saya hadiah ini sangat pantas diberikan pada Grand Duke atas nama Ayah, kan? Grand Duke Malven pasti akan sangat menghargai Ayah jika tau Ayah mengeluarkan uang yang banyak untuk ini, " tutur Arabella.
Niatnya, ia akan mengatakan pada Vivaldi bahwa Bros ini dibeli dari pelelangan yang tadi sore diselenggarakan oleh keluarga Count Brown—keluarga Orchidia. Arabella juga sudah meminta bantuan Orchidia untuk melelang sebuah Bros yang katanya sangat mewah namun tidak bisa ditampilkan di depan para pelelang, banyak orang yang penasaran dan mencoba menawar, bahkan ada yang sampai puluhan juta gold. Namun pada akhirnya, Edmund—kakak laki-laki Orchidia yang merupakan penerus keluarga Count Brown menawar Bros itu dengan harga tinggi, dan semua orang pun menyerah. Kurang lebih, Arabella meminta mereka melakukan pembelian fiktif, melelang sebuah Bros yang sebenarnya tidak ada dengan harga tinggi, dan dibeli oleh si penyelenggara juga. Jadi, tidak ada yang rugi, dan rumor soal Bros yang dilelang berharga sangat tinggi itu semakin tersebar. Semua ini Arabella lakukan untuk menyedot uang Vivaldi, dibantu oleh keluarga Orchidia.
Tidak ada yang tau bahwa pembeli itu adalah Edmund, dan Edmund juga hanya berpura-pura menawar karena pelelangan itu milik keluarganya.
" Oh, pelelangan yang diselenggarakan sore tadi? Ku dengar memang ada Bros yang berharga sangat mahal dan bentuknya misterius. Kalau tidak salah, dibeli oleh pembeli yang misterius juga dengan harga 1000 Gold " gumam Vivaldi. Kemudian matanya membulat, menatap Bros yang Arabella tunjukkan.
* 1000 Gold : 1 milliar rupiah.
" Ja-jangan bilang, Bros yang kamu maksud akan dijadikan hadiah untuk Grand Duke itu seharga 1000 Gold?" tanya Vivaldi dengan nada terkejut.
Arabella tersenyum kemudian mengangguk, " Ayah bisa bayangkan, bagaimana senangnya Grand Duke jika tau bahwa Ayah memberikannya hadiah Bros seharga 1000 Gold? Dan, rumor baik tentang Ayah pasti akan menyebar dengan cepat, kan? "
" Belanjaan saya yang dibayari oleh Grand Duke Malven lebih dari 1000 Gold, Ayah. Tapi jika kita membalasnya lebih dari itu, maka Grand Duke pasti akan berpikir bahwa kita keluarga yang sangat tau diri, kan?" tambah Arabella.
Vivaldi tampak berpikir, matanya melirik ke arah Orchidia yang menemani di sebelah Arabella, " jadi, Orchidia yang membantumu membeli ini?" tanya Vivaldi.
" Benar, Ayah. Jika Ayah tidak mau mengeluarkan uang untuk mengganti Bros ini, tidak masalah. Ibu bilang, Ibu tidak masalah jika 1000 Gold milik Ayahnya itu diganti dengan nama baik atas pemberian hadiah pada Grand Duke " jawab Arabella.
Taktik tarik ulur, dengan sengaja Arabella mengatakan bahwa Orchidia tidak masalah jika Vivaldi tidak mengganti uangnya. Tapi, nama Count Brown lah yang akan menjadi harum karena hal itu. Arabella yakin, seorang Vivaldi yang gila kekuasaan itu tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan untuk meninggikan namanya.
" Ibu? Kamu memanggil Orchidia ibu?" ulang Vivaldi yang mendengar panggilan Arabella pada Orchidia.
" Ya, Ayah. Saya menganggap Selir Orchidia sebagai ibu saya, karena ternyata beliau adalah orang yang sangat baik, beretika, dan penuh kasih sayang terhadap saya. Jujur, hati saya menjadi senang karena bisa menemukan pengganti ibu. Maafkan saya, Ayah, padahal Selir Rose adalah kesayangan Ayah, tapi saya malah memilih Selir Orchidia sebagai ibu saya, " lirih Arabella bersandiwara. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ia mengeruk harta Vivaldi, sekaligus mulai menurunkan kasih sayang Vivaldi pada rose. Arabella akan menaikkan Orchidia agar menjadi Nyonya yang berkuasa di kediaman Falzen ini.
" Ah, tidak, tidak, tidak masalah, Arabella. Justru bagus jika kamu menganggap Orchidia sebagai ibu dari pada Rose. Aku juga tidak begitu menyayangi Rose, kok. Malah aku berniat menyerahkan otoritas kediaman ini mulai sekarang pada Orchidia " sanggah Vivaldi.
Orchidia mengatupkan rahangnya, beberapa kalimat dari Arabella ternyata mempengaruhi keputusan Vivaldi sampai sejauh ini. Padahal, sebelum ada Arabella, semua omongan Vivaldi tak terbantahkan. Mereka semua yang ada di rumah ini tunduk di bawah perintah Vivaldi. Tapi apa sekarang? Vivaldi dengan mudah dikendalikan oleh Arabella.
" Benarkah, Ayah? Saya senang mendengarnya. Besok, saya akan menceritakannya juga pada Tuan Felix Conlander yang merupakan perwakilan Grand Duke, karena tadi sore beliau sempat memuji Ibu yang sangat pintar sebagai wanita bangsawan " ujar Arabella. Dengan sengaja menyebut perwakilan Grand Duke, agar nilai Orchidia semakin besar di mata Vivaldi.
" Benarkah? Orchidia... " Vivaldi tersenyum ke arah Orchidia, " besok, setelah Arabella selesai bertemu dengan Grand Duke, aku akan mengangkatmu secara resmi untuk menjadi Nyonya rumah ini. Kamu akan menjadi Marchioness Falzen secara resmi, karena kamu sudah di anggap sebagai ibu oleh Arabella, " tegas Vivaldi.
Arabella tersenyum senang, mulai sekarang Rose akan mulai tersingkirkan secara perlahan dari rumah ini. Orchidia sudah menduga, tak akan ada kegalalan jika sudah Arabella yang menjalankannya.
" Baik, Tuan " jawab Orchidia dengan nada tenang. Jingkrak-jingkrak kesenangan setelah diberi sesuatu bukanlah sifat wanita bangsawan. Tetap tenang dan terkendali, begitulah aturan dasarnya.
" Lalu, soal Bros 1000 Gold itu.. " Vivaldi tampak sedikit ragu, 1000 Gold bukanlah uang yang sedikit. Itu hampir setara dengan biaya hidup kediaman ini untuk beberapa bulan. Apalagi, Vivaldi yang cukup boros itu memang sengaja menghemat banyak biaya rumah agar dia bisa semakin menggunakan banyak uang. Yah, tidak heran jika Vivaldi yang gila harta, gila kehormatan, dan gila wanita begitu. Julukan pria yang gila tahta, harta, dan wanita sangat cocok untuknya.
" Maaf menyela, Tuan. Jika Anda tidak menggantinya juga tidak masalah, hanya saja Bros itu akan diberikan sebagai hadiah atas nama keluarga Count Brown " lontar Orchidia lembut. Arabella membutuhkannya untuk memprovokasi Vivaldi agar semakin tidak rela membiarkan kesempatannya berlalu begitu saja.
" Tidak, bukan begitu. Jadi.. kemana aku harus membayar 1000 Gold itu, Orchidia?" tanya Vivaldi. Sudah diputuskan, Vivaldi akan mengganti biaya pembelian Bros itu.
" Secara tunai, berikan pada saya, Tuan " jawab Orchidia. Ia meminta bayaran secara tunai karena uang itu akan dimiliki oleh Arabella, bukan dirinya. Dan Arabella juga mengatakan bahwa bank Orchidia tidak boleh berkaitan dengan bank milik Vivaldi, karena di masa depan Arabella akan merencanakan sesuatu.
Vivaldi berdeham, " yah, baiklah. Akan ku berikan besok." Hatinya sedikit sakit karena harus mengeluarkan uang sebanyak itu.
" Kalau begitu, kami permisi dulu, Ayah. Saya ingin meminta Ibu menemani saya untuk mempercantik diri, " pamit Arabella.
Dua wanita itu pamit dan keluar dari ruang kerja Vivaldi. Meninggalkan si pria serakah itu menggigit jari karena masih tidak rela mengeluarkan uang 1000 Gold. Apa boleh buat, Vivaldi ingin namanya dikenal oleh Grand Duke, dan untuk melancarkan hubungan Arabella dengan Grand Duke juga.