Chapter 152: 7. Another Priority, Another Love

Iya. Aneska sungguh menyetir untuknya. Sempat ada drama sebelumnya. Reygan ngotot tetap ingin menyetir dan Aneska tanpa berkata apa-apa, hanya berbalik dan melangkah ke lift dengan kunci mobil yang dia genggam. Reygan tidak punya pilihan lain selain menurut. Menghadapi Aneska yang ngambek jauh lebih sulit daripada mengiakan maunya.

Aneska terlihat lebih segar setelah mencuci muka. Tidak berganti baju, memilih mengenakan setelan baju tidur yang bercelana panjang itu yang melekat di tubuhnya sejak semalam, ditambahkan jaket Reygan. Mungkin tadi tidak sadar ketika mengambil jaket di gantungan, justru mengambil punya Reygan.

Melihat Aneska yang seperti ini, mau tak mau Reygan teringat satu momen di masa lalu. Hampir sama. Aneska memakai setelan baju tidur seperti sekarang. Bdanya, dulu Aneska memakai jaket Mas Kinan dan sekarang memakai jaketnya. Satu momen yang membuat Reygan tersenyum, bahkan di situasi yang seperti ini.