Bryan mengajak Elisa pergi berdua pulang dari kantornya. Pemuda itu tahu bahwa Jonathan sudah berani memperkenalkan Jihan secara terbuka pada karyawan di kantornya, tentu saja itu akan menyakiti perasaan Elisa. Bryan yang menaruh simpati pada Elisa mencoba menghiburnya. Walau bagaimanapun sekarang Elisa sedang hamil dan dia membutuhkan suasana hati yang tenang. Setidaknya demi menjaga kesehatan bayi di dalam kandungannya. Bryan kecewa pada Jonathan yang semakin seenaknya dalam bertindak. Lelaki itu bersikap seolah dia belum menikah dan mempunyai istri. Sikap yang sungguh dibenci oleh Bryan.
Brian menggamit telapak tangan Elisa. "Ayo kita menikmati pemandangan di taman kota, Elisa!" ajak Bryan. Sikap manis Bryan nyatanya membuat Elisa merasa tersanjung. Di tengah kesedihan Elisa ternyata masih ada kebahagiaan yang tersisa yaitu perhatian dari Bryan.