Chapter 216: Kemesraan di ruangan berdebu.

Aku menginginkan pertukaran itu, supaya aku bisa menjadi bebas. Aku dan Jose akan keluar dari sini. Nyatanya, tuan Berto malah memperlama prosesi pertemuannya. Mataku masih menatap pria tak lagi muda ini.

Karena sudah hampir jenuh, aku langsung membuang muka ke lain arah.

Kembali menatapnya lagi. "Tuan Berto, apa anda sengaja membuat kita terkurung di sini untuk berlama-lama? Cepat lepaskan saya dan Jose. Terus, jangan lupa tepati perjanjian sebelumnya."

Aku muak!

Aku ingin tuan Berto segera memberi kabar tentang kesepakatannya. Tuan Berto bahkan belum menjawab. Tubuhnya mulai menegak. Dua tangannya naik, bersedekap tangan. Seluruh pandangannya dialihkan ke arah semua orang.

"Saya kurang percaya dengan wanita ini. Kurung mereka di sini!" perintah kecil tuan Berto malah mengurungku dan Jose di ruangan ini.

Apa maksudnya?