Chapter 236: Little White Lies

***

Lonceng berbunyi menyambut Dylan saat dia membuka pintu cake and bakery yang didatanginya beberapa hari lalu untuk membeli seloyang kue. Beruntung toko itu buka karena beberapa toko yang ditemuinya sepanjang perjalanan, ada yang sudah tutup, mungkin masih berduka atas kepergian sang ratu yang membekas di hati rakyatnya. Dan kebetulan, hanya tinggal dua jam sebelum waktu makan siang, sehingga dia berpikir untuk mendapatkan beberapa roti sebelum nanti berangkat ke kampus.

"Oh, hi!" sapa wanita berkacamata yang kemarin melayani pesanannya.

Dylan tersenyum tipis sebagai cerminan keramahtamahan orang Indonesia. "Hi! Can I get three packs of salted bread?"