Chapter 102: Pahitnya Pil Manis

[Play Dandelions - Ruth B]

***

Dylan memutar kunci dan memutar kenop, kemudian pintu apartemennya terbuka. Gea terdiam sejenak di depan pintu sambil melirik lirih.

'Padahal baru sebentar, tapi kenapa rasanya sudah sangat lama aku tak datang ke apartemen Dylan?' pikirnya.

"By?"

"Hmm?" Gea menoleh langsung pada Dylan dan tersenyum tipis.

"Kenapa tidak masuk?" tanya Dylan yang memegangi kenop pintu.

"Entahlah, kenapa, ya?" ujar Gea malah balik bertanya. Dia masuk lebih dahulu, baru kemudian Dylan yang langsung mengunci pintu dari dalam. "Rasanya seperti sudah sangat lama tak datang ke sini."

"Itu karena biasanya kamu selalu datang ke sini, Sayang." Dylan merangkulkan lengannya di sepanjang lingkar pinggang Gea. Pria itu membawa kekasihnya masuk ke ruang tamu. Apartemen Dylan memiliki dekorasi yang hampir serupa dengan Aletta. Hanya saja, apartemen pria itu hanya memiliki satu kamar besar dan kamar mandi dengan fitur lengkap yang ada di dalamnya.