Chapter 152: Sebuah Cahaya Ajaib Berwarna Pelangi

Pukul 03.00 pagi itu ternyata Richard belum bisa tidur dengan nyenyak, meskipun matanya terpejam Tetapi dia tidak bisa tidur sama sekali. Entah apa yang mengganggunya, namun pikirannya Richard seperti sedang terganggu.

Apa yang sedang terjadi padaku, Mengapa aku tidak bisa tidur sampai selarut ini. Padahal ini sudah pukul 03.00 pagi lebih, namun aku masih belum bisa mengistirahatkan tubuhku yang lelah ini. Batin Richard bingung sambil melihat ke arah luar jendela.

Sebuah pemandangan bulan purnama yang begitu sempurna terpampang dengan begitu nyata dari balik jendela kaca kamar Richard.

Richard berada di dalam pelukan laki-laki yang saat ini tidur bersama dengannya, meskipun hari ini mereka tidak melakukan hubungan badan. Tetapi berciuman lidah mereka berdua hampir memakan waktu 30 menit sebelum mereka berdua tidur.

Richard melihat ke arah belakangnya, tepat di mana Roran Yang Sudah terlelap sambil memeluk tubuhnya dari belakang.