"Kamu, lepaskan aku dulu. " Mu Siyin menahan napas dan berbicara dengan lembut.
Shi Beiyu tidak percaya padanya. Gadis kecil ini masih ingin membohonginya?
“ ······
Shi Beiyu memberontak karena dirinya terluka, kemudian dia berpura-pura kesakitan ···
Mu Shiyin benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa darinya.
Dia terbangun lagi karena suara dering telepon.
Saat sedang tidur nyenyak, Bei Yu mengerutkan alisnya dan memicingkan matanya
Mu Shiyin yang melihatnya terlihat sangat lelah juga tidak tahan untuk melampiaskan amarahnya. Ia mendengus pelan dan mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya yang berdering.
Itu Xiang Qiu Ci.
Dia melihat jam dan sudah pukul sepuluh!
Pantas saja, Xiang Qiu Ci yang selalu beragama Buddha akan meneleponnya untuk mendesaknya!
Dia berdehem dan buru-buru mengangkatnya
"Qiu Ci"
"Yinyin, apa kamu sudah selesai berkemas?"