"Nona Benca, Nyonya Ester ingin bertemu di kamar beliau." Seorang pelayan menghampiri Erza dan Benca yang sedang berbincang-bincang.
Keduanya saling berpandangan.
"Baik, Benca akan segera menemui Nyonya Ester." Erza mewakili Benca menjawab pelayan tersebut. Setelah pelayan pergi, Erza berbisik, "Kira-kira apa yang diinginkan oleh Nyonya Ester, ya?"
Benca mengedikkan bahu, "Entahlah," tiba-tiba hatinya menjadi sangat gelisah.
"Jika nyonya Ester sedang bersama Ivett, maka berhati-hatilah. Aku akan datang bersamamu. Ayo, jangan takut."
Benca mengangguk, "Baiklah, jika ada Kamu, aku akan merasa lebih tenang."
Erza menarik tangan Benca menuju kamar Ester. Dan benar saja, di sana sudah ada Ivett yang sedang berbicara dengan Ester. Keduanya tampak sangat akrab. Erza mengetuk pintu pelan, memberi tahu kedua orang tersebut akan kehadiran mereka.