Download App
52.08% Tengku Nik , Mr . Dingin / Chapter 25: Tengku Nik , Mr . Dingin

Chapter 25: Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 25

- BANGLO MEWAH TENGKU FIRDAUS .

Suasana rumah itu hanya menempatkan mereka bertiga , Tengku Firdaus , Puan Mariana dan juga Ardella Reana . Tengku Firdaus amatlah tegas dengan anak gadisnya itu , manakala Puan Mariana pula selalu mengikuti kehendak anak kesayangannya itu . Dalam beberpa hari ini , Reana tidak berada di rumah , Tengku Firdaus telah mengirim nya semula kembali ke tempat pengajiannya , Reana keras kepala orangnya , telefon Reana pun telah di rampas oleh daddy nya agar dia hanya fokus pada pembelajarannya . Bagi puan Mariana pula , dia pun pergi sekali ikut dengan Reana , risau kalau Reana berbuat sesuatu di luar jangkaannya .

"𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎 , 𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗍𝖺𝗄 ?" . Tanya makcik Gayah , pembantu rumah Tengku Firdaus . "𝖧𝖺 , 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 . 𝖡𝗎𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗄𝗈𝗉𝗂 𝗉𝖺𝗇𝖺𝗌 , 𝗍𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝗃𝗀𝗇 𝗆𝖺𝗇𝗂𝗌 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍" . Balas Tengku Firdaus sambil mengukirkan senyuman . Dia mengambil angin di halaman rumahnya pada malam itu , terasa sunyi dengan keadaan rumahnya . Sudah Berbulan-bulan anak dan juga isteri nya itu tidak memberikan khabar dengannya . Telefon iPhone X milik nya berdering menandakan ada panggilan masuk . Tertera nama ' Mummy 💯 ' yang terpampang di skrin telefonnya .

📞 𝘮𝘶𝘮𝘮𝘺 💯

"𝘼𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢𝙪𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 , 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 ?" . Tanya puan Mariana dengan nada serba salah .

📞 𝘮𝘦 .

"𝙒𝙖𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢𝙪𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢 , 𝙮𝙖𝙖 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 . 𝙈𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝘼𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙘𝙖𝙢 𝙢𝙣𝙖 𝙠𝙖𝙩 𝙨𝙖𝙣𝙖 ? 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 ?" .

📞 𝘮𝘶𝘮𝘮𝘺 💯

"𝘼𝙡𝙝𝙖𝙢𝙙𝙪𝙡𝙞𝙡𝙡𝙖𝙝 , 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩-𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 𝙟𝙚 𝙗𝙖𝙣𝙜 . 𝙈𝙖𝙧 𝙘𝙖𝙡𝙡 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙣𝙞 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙗 𝙣𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙩𝙖𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙍𝙚𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙗𝙞𝙨 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙝 . 𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙈𝙖𝙧 𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙣𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙝𝙪𝙟𝙪𝙣𝙜 𝙢𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙣𝙞 , 𝙈𝙖𝙧 𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩-𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙈𝙖𝙧 𝙣𝙖𝙠 𝙘𝙖𝙡𝙡 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 5 𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙈𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙩 𝘼𝙢𝙨𝙩𝙚𝙧𝙙𝙖𝙢 𝙣𝙞" . Sayu puan Mariana .

📞 𝘮𝘦 .

"𝙏𝙖𝙠𝙥𝙚𝙡𝙖 𝙈𝙖𝙧 , 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙛𝙖𝙝𝙖𝙢 . 𝘼𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙨𝙖𝙠 𝙍𝙚𝙖𝙣𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙡𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞 𝘼𝙢𝙨𝙩𝙚𝙧𝙙𝙖𝙢 . 𝙃𝙪𝙟𝙪𝙣𝙜 𝙢𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙣𝙞 𝙠𝙡𝙖𝙪 𝙈𝙖𝙧 𝙣𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 , 𝙈𝙖𝙧 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙡𝙖 , 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙪𝙣 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙚 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 . 𝘽𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙡𝙖 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙉𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙚 𝙖𝙞𝙧𝙥𝙤𝙧𝙩 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙟𝙚𝙢𝙥𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧" .

📞 𝘮𝘶𝘮𝘮𝘺 💯

"𝙏𝙝𝙖𝙣𝙠𝙮𝙤𝙪 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 , 𝙣𝙞 𝙈𝙖𝙧 𝙣𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙍𝙚𝙖𝙣𝙖 , 𝙍𝙚𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙠𝙖𝙩 𝙗𝙖𝙬𝙖𝙝 . 𝙀𝙨𝙤𝙠-𝙚𝙨𝙤𝙠 𝙈𝙖𝙧 𝙘𝙖𝙡𝙡 𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙮𝙖" .

📞 𝘮𝘦 .

"𝙔𝙚𝙡𝙖𝙝 , 𝙗𝙖𝙞𝙠-𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 . 𝘼𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙩𝙖𝙠 𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙞𝙡𝙖𝙣" . Pesan Tengku Firdaus dan terus mematikan telefon nya .

- RUMAH DUA TINGKAT HJ . SAMSUL .

Hj . Samsul duduk di ruang tamu rumahnyaa sambil membaca surat khabar , Hazim pula sedang membantu mak nya menyiapkan sarapan pagi , hati Hazim betul-betul bersyukur kerana abah nya dan juga mak nya dapat memaafkannya . Namun , khabar Humaira masih lagi tidak ada , Nik pula sering kali tidak menjawab panggilannya . "𝖨𝗆 .. 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 ?" . Tanya makcik Zaitun sambil memotong sayur sawi di atas saban kayu .

"𝖧𝗆𝗆 , 𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗆𝖺𝗄 , 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝖼𝗎𝖻𝖺 𝖼𝖺𝗅𝗅 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 , 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖾𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗍 . 𝖨𝗆 𝗋𝖺𝗌𝖺 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 𝖻𝗎𝗌𝗒 𝗄𝗈𝗍 . 𝖬𝖺𝗄 𝗃𝗀𝗇 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 𝗅𝖺 , 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝖨𝗆 𝖼𝗎𝖻𝖺 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺 𝗆𝖺𝗄" . Balas Hazim sayu sambil tangannya mengacau air nescafe panas yang berada dalam jag .

"𝖬𝖺𝗇𝖺𝗅𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 𝗇𝗒𝖺 𝖨𝗆 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗎 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 , 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗋𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗍𝗎 . 𝖣𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝗌𝖾𝗆𝗂𝗇𝗀𝗀𝗎 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗄𝗁𝖺𝖻𝖺𝗋 , 𝖾𝗇𝗍𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆 𝗍𝖺𝗄 𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄 𝗍𝗎 . 𝖨𝗆 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝖾𝗌𝗈𝗄 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝗎𝗅𝖺 𝗌𝗍𝖺𝗋𝗍 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖨𝗆 𝖻𝗎𝗌𝗒 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗎 . 𝖠𝖻𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗍𝗎 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗌𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗍 𝖪𝖫 𝗇𝗂 , 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗍𝗎 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝖺 . 𝖬𝖺𝗄 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗉 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍-𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖨𝗆 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁" . Jelas kedengaran suara risau dari makcik Zaitun . Hazim hanya mengangguk tanda faham dengan apa yg cuba di sampaikan oleh maknya .

- DI RUMAH NIK .

Humaira mengemas meja makan apabila dia dan juga Nik telah selesai sarapan pagi . Dia membawa pinggan kaca itu untuk di basuh , selepas makan tadi , Nik naik ke atas , katanya ingin besiap , nak keluar jumpa kawan laa tu agaknya . Tengah Humaira sedang syok membasuh pinggan , tiba-tiba suara garau Nik menyapa di telinganya . Cepat-cepat dia memusingkan tubuh nya , dia memandang Nik dari atas sampai bawah , 𝚙𝚎𝚛𝚏𝚎𝚌𝚝 ! 𝚑𝚊𝚗𝚍𝚜𝚘𝚖𝚎 𝚝𝚊𝚑𝚊𝚙 𝚍𝚎𝚠𝚊 ! 𝚛𝚊𝚖𝚋𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚋𝚊𝚕 𝚍𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 𝚙𝚎𝚔𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚠𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 ! 𝚋𝚊𝚓𝚞 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚠𝚊𝚛𝚗𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 ! 𝙹𝚊𝚔𝚎𝚝 𝚙𝚞𝚕𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚠𝚊𝚛𝚗𝚊 𝚗𝚊𝚟𝚢 ! 𝙼𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚞𝚕𝚒𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚠𝚘 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 ! 𝚜𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 , 𝚘𝚖𝚐 ! 𝚂𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚓𝚎𝚊𝚗𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚠𝚊𝚛𝚗𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 ! 𝚝𝚞𝚋𝚞𝚑 𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚎𝚝𝚞𝚕-𝚋𝚎𝚝𝚞𝚕 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚞 𝚌𝚊𝚒𝚛 ! 𝚘𝚖𝚊𝚒𝚐𝚊𝚍 , 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊 𝚖𝚛 . 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚍𝚜𝚘𝚖𝚎 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 !

"𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 ! 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 ! 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀-𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗎𝖻𝗎𝗁 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀" . Sahut Nik dan cukup membuatkan hati Humaira berdebar-debar . Dia terus mengalihkan pandangannya dengan cepat , "𝖬𝖺𝗇𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀-𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀" . Tergagap-gagap Humaira membuka mulut . Nik terus membuka langkahnya menghampiri Humaira yang terkebil-kebil , kedua-dua tangannya di letakkan di atas sinki , kini Humaira berada di tangah-tengah . Nik mendekatkan wajahnya dengan wajah Humaira , "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 , 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝖺𝗄𝗎 , 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗄𝗎 𝗃𝖾𝗅𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗋𝗉𝖾𝗀𝗎𝗇 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗀𝖺𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗁𝖺𝗇𝖽𝗌𝗈𝗆𝖾 𝗄𝖺𝗇" . Kata Nik yang betul-betul berada di hadapan wajah Humaira yang mulus . Anak matanya memanah tepat kepada anak mata Humaira yang hitam .

Mata Humaira terkebil-kebil apabila Nik memandang nya tanpa berkelip , "𝖬𝖺𝗇𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎" . Humaira mulai bersuara , perfume yang di gunakan betul-betul menusuk ke dalam rongga hidungnya , betapa wanginya mr . dingin yang berada di hadapan nya sekarang . "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗅𝖺 , 𝗉𝗎𝗍𝗂𝗁 , 𝖻𝖾𝗋𝗌𝗂𝗁 , 𝗆𝗎𝗅𝗎𝗌 , 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗌𝗂𝗄𝗂𝗍 𝗉𝗎𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗆𝗉𝖺𝗄 𝖼𝖺𝖼𝖺𝗍 𝖼𝖾𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗍 𝗆𝗎𝗄𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 . 𝖭𝖺𝗆𝗉𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗋𝖺𝗃𝗂𝗇 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝗐𝗎𝖽𝗁𝗎 ! 𝖻𝗍𝗐 . 𝖲𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗇𝖺𝗆𝖺 𝗉𝖺𝗇𝗃𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝖾𝗋𝗄 ?" . Ujar Nik yang masih belum berganjak dari tempat nya . Humaira yang sudah mulai gelisah dan tidak seberapa selesa itu terus menolak dada Nik untuk menjauhinya , sekali lagi dia sentuh tubuh lelaki itu .

"𝖧𝖠𝖧𝖧𝖠𝖧𝖠 , 𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝗎𝗇 . 𝖧𝗎𝗁 , 𝗈𝗄𝖺𝗒 𝗌𝗈𝗋𝗋𝗒 .. 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗎𝗌𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗎" . Kata Nik sambil tersengih-sengih . Humaira hanya menundukkan kepalanya , dia tau yang lelaki itu tidak akan berbuat jahat kepadanya . "𝖳𝖺𝗄𝗉𝖾𝗅𝖺 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 , 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖽𝗂𝗇𝗇𝖾𝗋 𝗄𝖺𝗍 𝗅𝗎𝖺𝗋 . 𝖪𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄" . Pamit Nik tapi sebelum dia melangkah keluar dari dapur , dia menepuk-nepuk kepala Humaira seperti budak kecik . Apabila kelibat Nik sudah hilang dari pandangan , Humaira mengetap bibir bawahnya lalu tersenyum-senyum sendiri mengingatkan Nik menepuk-nepuk kepalanya .

- CAFE D'LEPAKQ .

Setelah Nik sampai di sebuah cafe yang jauh dari rumahnya , dia mengambil meja bulat yang menempatkan 5 buah kerusi kayu . Dia melabuhkan punggung nya , telefon iPhone milik nya di keluarkan dari kocek seluarnya . Seorang pelayan lelaki datang menghampiri Nik , "𝖤𝗑𝖼𝗎𝗌𝖾 𝗆𝖾 𝖾𝗇𝖼𝗂𝗄 , 𝖾𝗇𝖼𝗂𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗌𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗎 𝗄𝖺𝗍 𝖼𝖺𝖿𝖾 𝗇𝗂 ?" . Pelawa pelayan lelaki itu dengan ramah .

Nik pun mengangkat wajahnya dan menghadiahkan sebuah senyuman manis kepada pelayan lelaki itu sebelum membalas pelawaanya , "𝖮𝗎𝗁𝗁 , 𝗌𝗎𝗋𝖾 .. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖺𝗐𝖺𝗇-𝗄𝖺𝗐𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝖻𝖺𝗋𝗎𝗅𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝗈𝗋𝖽𝖾𝗋" . Sopan Nik menuturkan kata-katanya . Mendengar balasan daripada Nik , pelayan lelaki itu pun terus beredar semula ke ruang belakang .

Dalam beberapa minit menunggu , kelibat lelaki yang memakai hoodie hitam serta seluar panjang itu memasuki cafe tersebut . "𝖶𝗁𝖺𝗍𝗌 𝗎𝗉 𝖻𝗋𝗈" . Laung Harris sambil mengangkat tangannya ke arah Nik yang sedang duduk bersandar di badan kerusi . Nik pun mengangkat tangannya dan mengukirkan senyuman buat sahabatnya itu , "𝖲𝗈𝗋𝗋𝗒 𝖻𝗋𝗈 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗅𝖺𝗆𝖺" . Kata Harris sambil menarik kerusi bersebelahan dengan Nik . "𝖭𝗈 𝗉𝗋𝗈𝖻𝗅𝖾𝗆 𝗅𝖺 ! 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝗅𝖺 𝖻𝗋𝗎 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗈𝗋𝖽𝖾𝗋 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗆𝖺" . Kata Nik yang menyilangkan tangannya di dada bidangnya .

Kelibat Muaz yang memakai baju belang-belang hitam putih berlengan pendek serta seluar jeans hitam itu memasuki cafe tersebut lalu menghampiri mereka berdua , begitu juga dengan kelibat Raihan yang muncul memakai baju berwarna maroon lengan pendek serta seluar atas lutut berwarna putih yang menampakkan lagi seperti budak-budak . Mereka bertiga pun sudah mengambil tempat masing-masing di kerusi yang telah di sediakan . Memang tidak di nafikan lagi dengan persahabatan mereka berempat , semua handsome belaka , kulit yang hampir sama , dan mempunyai wajah yang tiada cacat cela . "𝖧𝗎𝗁 , 𝖺𝗐𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖱𝗂𝗌 , 𝖻𝗂𝖺𝗌𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗄 𝗁𝗎𝗃𝗎𝗇𝗀 𝗆𝗂𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎" . Perli Muaz bersama hilai tawanya itu .

"𝖤𝗁 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖺𝗆𝖻𝖺𝗍 , 𝗄𝖺𝗎 𝗄𝗈𝗆𝖾𝗇 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 , 𝖻𝗂𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗐𝖺𝗅 , 𝗁𝖺𝖺 𝗆𝗎𝗅𝖺 𝗅𝖺𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗅𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖺𝗇 , 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗇𝗂 𝗉𝖾𝗇𝗎𝗆𝖻𝗎𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝗁𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗉 𝗄𝖺𝗍 𝗁𝗂𝖽𝗎𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎" . Gurau Harris sambil menunjukkan penumbuk di tangannya . "𝖤𝗂𝗌𝗁𝗁 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 , 𝖽𝖺𝗁𝗅𝖺 𝗍𝗎 . 𝖯𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗂 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄-𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄 , 𝖾𝗇𝗍𝖺𝗁-𝖾𝗇𝗍𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗍𝖾𝗉𝗅𝖺𝗒 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗌𝗎𝗇𝖺𝗍 𝖾𝗁" . Kali ini Raihan pula membuka mulut celuparnya , Harris dan juga Muaz terus tersentak . Dengan gerakan yang serentak , mereka berdua terus menutup bateplay mereka , HAHHAHAHAHAHAAHAHAH . Raihan apalagi , ketawanya terus pecah berterabur dalam cafe itu , hatinya puas dapat mengerjakan Harris dan juga Muaz .

"𝖧𝖺𝖺𝖺 ! 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗉𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗐𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗄𝗂𝗍𝖺" . Sahut Nik yang mulai bersuara sambil memandang kelibat seseorang lelaki memakai baju dalam berwarna putih yang telah di sarungkan jaket berwarna kelabu lembut di luarnya serta memakai jeans hitam . Mata Harris , Muaz dan juga Raihan turut memandang lelaki yang di katakan oleh Nik yang sedang menghampiri mereka berempat . "𝖧𝗒𝖾 , 𝗌𝖾𝗇𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀" . Sapa Hazim , yaa Hazim adalah lelaki yang Nik tunggu . "𝖧𝖺𝖺 , 𝖹𝗂𝗆 ... 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅𝗄𝖺𝗇 𝗅𝖺 𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗐𝖺𝗇-𝗄𝖺𝗐𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎" . Pelawa Nik sambil memandang sahabatnya itu silih berganti . "𝖸𝖺𝖺 , 𝖺𝗄𝗎 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝖣𝖺𝗂𝗆 , 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗉𝖺𝗇𝗀𝗀𝗂𝗅 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗃𝖾 , 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗁𝖺𝗍𝗂 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖺" . Ramah Hazim bertutur kata . Mereka pun berkenalan antara satu sama lain , lama mereka berborak-borak sampaila tidak sedar yang waktu sudah menginjak pukul 1 . 20 tengah hari . Setelah puas berbual-bual kosong , dan puas menikmati makan tengah hari , mereka berlima pun telah pulang ke rumah masing-masing bagi mengerjakan solat zhohor di rumah .


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C25
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login