Download App
41.66% Tengku Nik , Mr . Dingin / Chapter 20: Tengku Nik , Mr . Dingin

Chapter 20: Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 20

Selesai Humaira membersihkan dirinya , dia menyarungkan baju tidur berwarna peach di tubuh nya . ngam ! lalu tudung shawl di pakaikan di kepalanya . Dia menuju semula ke bilik Nik , setibanya dia sampai , Nik sepertinya sudah tertidur di atas katilnya . Humaira tetap beranikan diri nya memasuki bilik Nik yang tidak bertutup , dia mengamati wajah Nik dalam tidurnya .

Selimut berwarna navy di tarik ke atas bagi menyelimuti tubuh Nik , Humaira tersenyum apabila memandang wajah Nik , handsome ! flawless ! warna kulit wajah nya putih ! tapi tidak dapat kalahkan dengan warna kulit wajah Humaira yang putih melepak . Baru saja Humaira ingin berganjak , ujung baju nya di tarik . Humaira pantas menoleh tangan Nik yang memegang ujung baju nya , "𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺 ?" . Nik mula bersuara , lantas bangun dari pembaringannya tanpa melepaskan ujung baju tidur Humaira .

Humaira teragak-agak untuk menjawab pertanyaan Nik , "𝖴𝗀𝗁𝗁 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝖻𝗂𝗅𝗂𝗄 𝗅𝖺𝖺 , 𝖺𝗅𝖺𝗇𝗀-𝖺𝗅𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 , 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗐𝖺𝗄" . Jawab Humaira gugup . "𝖠𝗄𝗎 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 . 𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 , 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗅𝖺 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 , 𝖾𝗌𝗈𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝗈𝖿𝖿𝗂𝖼𝖾 . 𝖠𝗄𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗀𝗎𝗇 𝖺𝗐𝖺𝗅 , 𝗅𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂 𝗉𝖾𝗇𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗇 . 𝖲𝗈𝗋𝗋𝗒 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗃𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗆𝖺𝗌𝗄 𝗆𝗎𝗄𝖺" . Ujar Nik dengan nada lembut , wajah nya hanya menunduk .

"𝖧𝗆𝗆 , 𝗍𝖺𝗄𝗉𝖾 .. 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝖾𝗌𝗈𝗄 . 𝖠𝗐𝖺𝗄 𝗋𝖾𝗁𝖺𝗍𝗅𝖺𝖺 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗀𝖺𝗇𝗀𝗀𝗎 𝖺𝗐𝖺𝗄 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗃𝗀𝗇 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖿𝖺𝗁𝖺𝗆 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗅𝗂𝗆𝗎𝗍 𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗍𝖺𝖽𝗂 , 𝗍𝖺𝗄𝗎𝗍 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇" . Kata Humaira sambil mengukirkan senyuman sekilas . Nik pun melepaskan tangannya dari memegang ujung baju Humaira , "𝖮𝗄𝖺𝗒 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 . 𝗄𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝗍𝗎𝗍𝗎𝗉 𝗉𝗂𝗇𝗍𝗎 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄" . Kata Nik dan terus merebahkan tubuh nya semula .

Humaira tersenyum tawar , langkahnya di atur keluar dari bilik Nik . Dia masuk ke dalam bilik nya semula , dia melabuhkan punggung nya di atas katil . "𝖧𝗎𝗁 , 𝖺𝗋𝗁𝗁𝗁 .. 𝗆𝖺𝗅𝗎 𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝖽𝗂 , 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺𝗅𝖺 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗄𝖺𝗇𝗍𝗈𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗌𝖾𝗅𝗂𝗆𝗎𝗍𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺 . 𝖸𝖺 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 ... 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗆𝗇𝖺 𝗄𝖺𝗎 nak 𝖻𝖾𝖽𝖾𝗉𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺 𝖾𝗌𝗈𝗄" . Geram Humaira sendiri sambil menekup wajahnya . "𝖳𝖺𝗄𝗉𝖾 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗋𝗂𝗅𝖾𝗄𝗌 𝗃𝖾 , 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗀𝖾𝗅𝖺𝖻𝖺𝗁" . Ujar Humaira sambil menenangkan dirinya .

Sebuah grab yang telah di tempah oleh Hj . Samsul itu telah tiba di depan pagar rumah nya . Jarum jam menunjukkan pukul 12.30 tengah malam , makcik Zaitun membuka pintu utama . "𝖠𝗂𝗂 , 𝗌𝖾𝗇𝗒𝖺𝗉 𝗃𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁" . Sahut Hj . Samsul sambil melabuhkan punggung nya di atas sofa . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖨𝗆 ? 𝗄𝖾𝗋𝖾𝗍𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾 𝗍𝖾𝗋𝗉𝖺𝖼𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗉𝖺𝗇 𝗍𝗎" . Kata makcik Zaitun sambil mengunci pintu rumah .

"𝖠𝗐𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗅𝖺 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄-𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄 𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗍 𝖺𝗍𝖺𝗌 , 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 𝗄𝖾 𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆" . Arah Hj . Samsul . Makcik Zaitun pun terus melangkah kan kaki nya naik ke atas , pintu bilik Hazim di buka , namun kelibatnya tidak terlihat . "𝖬𝖺𝗇𝖺𝗅𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄 𝗇𝗂" . Cemas makcik Zaitun dan terus meluru ke bilik Humaira . Pintu yang tidak tertutup rapat itu di buka laju , "𝖠𝗌𝗍𝖺𝗀𝗁𝖿𝗂𝗋𝗎𝗅𝗅𝖺𝗁" . Ucap makcik Zaitun apabila melihat Hazim yang tengah tidur di atas katil Humaira dengan tidak memakai baju .

Makcik Zaitun menghampiri Hazin dengan keadaan yang sangat marah . "𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 ! 𝖡𝖺𝗇𝗀𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 !" . Panggil makcik Zaitun sambil memukul tubuh Hazim dengan beg tangannya . Namun , sedikit pun Hazim tidak bergerak , "𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝖣𝖺𝗂𝗆 ! 𝗆𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗀𝗎𝗇 ! 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 ! 𝗆𝖺𝗄 𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 𝖻𝖺𝗇𝗀𝗎𝗇 ! 𝖻𝖺𝗇𝗀𝗎𝗇𝗅𝖺 !" . Jerit makcik Zaitun sekali lagi sambil memukul belakang Hazim dengan kuat .

"𝖴𝗆𝗉𝗁𝗁 , 𝖺𝗉𝖺 𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗄 . 𝖲𝖺𝗄𝗂𝗍 𝖻𝖾𝗅𝖺𝗄𝖺𝗇𝗀 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆" . Sedar Hazim dan terus bangun sambil memegang kepalanya yang masih sedikit berdenyut . "𝖮𝗎𝗁𝗁 , 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗒𝖺 . 𝖠𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗇𝗂 ! 𝖼𝗎𝖻𝖺 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄 ! 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 buat dalam bilik Mairah ni ! 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗇𝖺𝖺 !" . Bengis makcik Zaitun yang begitu marah . Hazim seperti tersedar dari mimpi buruk nya , dia bingkas menuruni katil Humaira . Dahinya berkerut seribu untuk mengingatkan apa yang sudah terjadi , dia memandang mak nya yang terduduk di atas katil itu sambil menangis teresak-esak . "𝖬𝖺𝗄 , 𝗆𝖺𝗄 , 𝖨𝗆 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗅𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖺𝗄 , 𝖨𝗆 𝗉𝗎𝗇 𝗉𝖾𝗅𝗂𝗄 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖨𝗆 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝖾𝗄𝖺𝗍 𝖻𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝗂" . Pelik Hazim sambil melutut di hadapan mak nya .

"𝖳𝖺𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 𝖨𝗆 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 ! 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 , 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗄𝖺𝗍 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 ! 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗁𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝖺𝗅 𝖨𝗆 !" . Marah makcik Zaitun sambil menolak tubuh Hazim menjauhi nya . "𝖬𝖺𝗄 , 𝗆𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗋 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 . 𝖨𝗆 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅-𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗅𝖺𝗄𝗎" . Pujuk Hazim sambil menggenggam tangan mak nya . "𝖪𝖺𝗆𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆 𝗄𝖺𝗇 𝖨𝗆 , 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗄 ! 𝖨𝗆 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆 𝗄𝖾𝗇𝖼𝗂𝗇𝗀 𝗌𝗒𝖺𝗂𝗍𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇 ! 𝗃𝖺𝗐𝖺𝖻 𝗆𝖺𝗄 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝖣𝖺𝗂𝗆 ! 𝗃𝗎𝗃𝗎𝗋 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄 !" . Jerit makcik Zaitun kepada anaknya itu , hatinya kian terasa pedih apabila dapat menghidu bau yang menyengat di hidungnya .

"𝖨𝗆 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄 , 𝖨𝗆 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗄𝗎 𝖨𝗆 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖺𝗄 , 𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖨𝗆 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 . 𝖨𝗆 , 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗄𝗎 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗆" . Sayu Hazim sambil menundukkan kepalanya . "𝖲𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗇𝗂 , 𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺 𝗆𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂𝖽𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗀𝖺𝗀𝖺𝗅 𝖨𝗆 . 𝖬𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗁𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖨𝗆 , 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝖼𝗎𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗍𝗂 𝗍𝗎𝖺 𝗆𝖺𝗄 ! 𝖠𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 𝖿𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖨𝗆 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆 𝗆𝗂𝗇𝗎𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗍𝖺𝗇 𝗍𝗎 ! 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗄𝖾𝗉𝖺𝗅𝖺 𝖨𝗆 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗇𝗂 ! 𝗆𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗌𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗌𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖨𝗆 ! 𝖨𝗆 𝖿𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝖺 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗆𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖾𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 𝖽𝖺𝗁 . 𝖲𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂 , 𝗆𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍-𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖨𝗆 , 𝗆𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗂 𝖨𝗆 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝖾𝗀𝗎𝗄 𝖺𝗂𝗋 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝖽𝗂 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗆𝗄𝖺𝗇 . 𝖲𝖾𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖨𝗆 𝗍𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗅𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝖽𝗂 , 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗉 𝖨𝗆 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗉𝖺𝗇𝗀𝗀𝗂𝗅 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗒𝖺𝗇 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝗂 𝖽𝖾𝗉𝖺𝗇 𝖨𝗆 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖾𝖻𝗎𝗍𝖺𝗇 *𝗆𝖺𝗄* . 𝖠𝗇𝗀𝗀𝖺𝗉 𝗃𝖾𝗅𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗍𝗂" . Kata makcik Zaitun dan terus keluar dari bilik Humaira dengan meninggalkan Hazim termanggu sendiri . Langkah nya seperti tidak berdaya , anak yang telah di jaga dari kecil dengan didikan agama akhirnya mengecewakan hatinya .


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C20
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login