Untunglah darah itu tidak ada yang melihatnya. Dia sendiri tidak bisa melihat. Hanya saja, ia bisa merasakannya dengan jelas.
Mengetahui hal tersebut, orang bertopeng itu menggeram semakin marah. Dengan satu terjangan yang sangat kuat, dia telah melesat ke arah Ketua Han.
Kali ini, orang bertopeng itu sudah menyerang jauh lebih hebat dari semua serangan sebelumnya. Gada hitam di tangannya itu berputar-putar dengan sangat kencang sehingga menciptakan deru angin yang hebat bukan kepalang.
Orang bertopeng mulai berlaku serius. Dia sadar dengan berhadapan dengan siapa. Karenanya, saat memulai serangan barusan, dia telah mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki olehnya.
Wushh!! Wushh!!!
Putaran gada semakin lama malah semakin cepat. Serangan demi serangan berdatangan dari setiap penjuru mata angin.
Orang bertopeng itu nyatanya tidak memberikan sedikit pun kesempatan kepada Ketua Han agar bisa memberikan serangan balasannya.