Deska Wibowo hampir bisa membayangkan adegan itu.
Tim Hidayat tidak punya waktu untuk memikirkan formula yang dikatakan Wanda Kuswono.
Dia telah berkecimpung dalam bisnis selama bertahun-tahun, dan dia tidak pernah melihat orang yang sombong.
Aku tidak bisa menahannya sekarang, kemarahan bergulir di dadanya, dan udara di sekitarnya hampir tersulut.
"Yah, aku mendengarnya." Tim Hidayat tersenyum, tetapi tidak ada senyuman di matanya. Dia berkata dengan ringan: "
Keberanian dan cukup sombong." Kedua orang ini mengatakan kamu dan aku. Wanda Kuswono ketakutan.
"Bibi, kemana perginya Nanda Mukti?" Deska Wibowo mengembalikan file itu ke Tim Hidayat, kata demi kata, seolah-olah sedang terbakar.
Wanda Kuswono terdiam.
Sebuah suara yang jelas datang dari luar pintu, "Di rumah," Junadi Cahyono bersandar di kusen pintu, dan suaranya tumpul. "Seperti yang diharapkan, itu harus bernegosiasi dengan orang-orang di sana." Tidak