Download App
67.96% Resident Evil: Eddie / Chapter 243: Bab 242

Chapter 243: Bab 242

Nikolai mengambil senapan sniper khusus dengan ekstraktor darah yang terpasang. Matanya mulai menyipit, ketika dia yakin bisa mengenai monster itu, dia langsung menarik pelatuknya.

Ekstraktor itu didorong keluar dari peluru dengan kecepatan yang sangat cepat!

Kecepatannya terlalu cepat untuk dapat dilihat oleh orang normal, tapi Tryant Thanatos langsung mengayunkan cakarnya ketika Nikolai menembak.

Meraih ekstraktor dengan tangannya, dia langsung meremasnya dengan keras. Ekstraktor itu langsung berubah menjadi tumpukan besi yang tidak berguna.

"Serang!" Teriak pemimpin tim, kemudian senapan mesin diarahkan langsung ke Tryant Thanatos itu. Peluru ditembakkan tanpa henti!

Ketika peluru itu mengenai tubuh Tyrant, peluru itu langsung berubah bentuk setelah membentur kulitnya. Walaupun Tyrant Thantos sedikit terluka sebab tembakan itu, tapi luka itu langsung menutup dengan cepat.

Tyrant Thantos yang diserang oleh orang-orang tak dikenal itu langsung marah, dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi lalu bergegas menyerang. Tiga puluh meter jarak langsung dia langkahi hanya dalam waktu dua detik!

Salah satu anggota tim Nokolai yang tidak menanggapi gerakan cepat itu langsung terkena serangan mematikan Thanatos!

*Slash!*

Cakar langsung memotong leher orang itu!

Meskipun ratusan peluru telah ditembakkan ke Tyrant Tanatos, tapi peluru itu tidak mempengaruhinya. Tyrant itu tidak berdiam diri, dia memutuskan untuk memenggal kepala enam orang itu satu per satu.

Berlari kencang, Tyrant itu melompat beberapa kali sebelum melakukan lompatan tinggi. Sebuah pagar setinggi empat meter dia lompati hanya dengan satu kali lompatan!

Sekarang dia menuju anggota lain yang masih hidup.

Anggota Echo Six yang melihat kejadian ini nampak malu, bagaimana jadinya jika merekalah yang dihadapkan dengan monster macam itu? Apa yang harus mereka lakukan?"

"Apakah monster ini adalah monster yang akan kita kawal?" Kata prajurit Medic, Erez tanpa sadar.

Semua orang tenggelam dalam kontemplasi, hanya Sienna dan Carorine yang tetap terlihat acuh tak acuh. Anggota Echo Six lain yang melihat sikap Sienna dan Carorine merasa bertanya-tanya, mereka melihat bahwa mereka berdua nampak memandang rendah Tyrant Thanatos itu.

Apakah dua orang itu memiliki rahasia yang mereka tidak ketahui?

Dr. Mueller sangat senang dengan kinerja Tyrant Thanatos. Mengeluarkan sebotol anggur merah, dia memutuskan untuk merayakan kemenangan ini.

"Professor, apakah kita siap untuk pergi sekarang?" Tanya sang kapten Echo Six.

"Tidak, masih belum, masih ada orang lain yang harus aku urus." Kata Mueller sambil mengambil gelas anggur.

"Siapa?" Jettingham mengerutkan kening.

"Mantan peneliti Umbrella serta petugas medis dari Kepolisian Raccoon City saat ini." Mueller mencibir sambil mengingat sosok pria yang pernah datang kepadanya dua kali.

Saat itu dia masih belum menyelesaikan proyeknya, jadi dia hanya bisa mematuhi lawan. Tapi sekarang? Saatnya untuk membalas dendam!

Mendengar hal itu, Carorine tahu siapa yang sebenarnya diincar oleh Mueller sekarang.

"Professor, hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan kita. Selain itu Raccoon City sangat tidak aman sekarang, kita harus segera keluar dari kota ini."

"Selama anda dapat kembali ke tempat yang aman, semua rencana yang anda miliki dapat dilaksanakan nanti. Kami di sini hanya untuk mengawal anda, tidak untuk membantu membunuh!" Nada bicara Jettingham terdengar sedikit tidak ramah, jika bukan karena diperintahakn oleh atasannya, dia pasti sudah menampar Mueller sampai mati sekarang.

"Huh, siapa yang bilang aku menginginkan bantuanmu? Kamu tidak perlu membantuku, aku akan melakukannya sendiri."

"Kamu tunggu saja, setelah Eddie mati, maka aku akan segera pergi dengan kalian. Apa lagi yang perlu aku takutkan? Dengan Tyrant Thanatos di sisiku, aku bisa keluar dari Raccoon City kapan saja!" Setelah proyek Tyrantnya selesai, kepercayaan diri Mueller meningkat pesat!

"Maaf, professor, saya tidak bisa memutuskan situasi ini. Aku perlu mengkonfirmasi hal ini dengan atasan kita." Kata Jettingham, dia lalu mengangkat telepon untuk menghubungi atasannya.

"Lakukan apapun yang kamu inginkan." Mueller menyesap anggur merah, dia bertingkah seperti telah mencapai puncak hidupnya.

Jettingham awalnya sedikit berdepat, tapi akhirnya dia berkompromi. Jika Mueller ingin melakukan itu, maka jadilah. Tugasnya di sini hanya untuk mengawal targetnya keluar dari Raccoon City, tidak lebih.

Eddie yang berada di laboratorium bawah tanah Memorial Hospital menerima sebuah pesan dari Carorine, "Dr. Mueller telah menyelesaikan Tyrant Thanatos, Tyrant itu sangat kuat. Dia ingin berurusan dengan anda, harap hati-hati."

Eddie yang mendengar kabar ini tidak khawatir atau pun sedih, melainkan merasa sangat senang. Akhirnya Dr. Mueller, orang yang telah dia rampok sebelumnya berhasil menyelesaikan Tyrant Thantos!

Eddie segera mengirimkan balasan, "Diterima. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja."

Di pojok ruangan, Svetlana memainkan belatinya, "Baru saja kamu terlihat sangat senang, tawa murahanmu membuatku tergelitik. Apakah ada kabar bagus tertentu?"

"Tidak, aku hanya menerima kabar bahwa ada pria yang telah menyelesaikan proyek Tyrant Thanatos. Sekarang dia ingin berurusan denganku. Pengirim pesan itu ingin aku berhati-hati." Eddie tidak menyembunyikan kabar ini.

"Pengirim pesan itu pasti seorang wanita." Svetlana bercanda.

"Bukan itu intinya, intinya adalah, Tyrant Thanatos yang dikembangan oleh Mueller berbeda dengan Tyrant yang pernah kita temui sebelumnya."

"Tyrant itu lebih kuat, tangguh dan juga cepat dari Tyrant lainnya." Eddie menoleh ke arah Jessica dan Lisa yang masih tertidur lelap.

Proses fusi dua Tyrant cantik itu masih berlangsung.

"Apakah tidak ada cara untuk membunuhnya?" Svetlana mengerutkan kening.

"Tentu saja ada, tapi hal itu tidak perlu, kita bisa bermain dengannya dulu. Tidakkah kamu ingin menantang dirimu sendiri? Hal ini adalah kesempatan bagus untuk melatih dirimu." Eddie tersenyum. Dalam pertarungan tangan ke tangan, Tyrant adalah makhluk yang pas untuk mengasah keterampilan seni bela diri... Mungkin?

"Aku tidak tertarik, tidak perduli seberapa kuat makhluk itu, jika dia tidak memiliki otak serta kebijaksanaan manusia, maka dia akan mudah dikalahkan. Jika kau mau, kamu bisa membunuhnya sendiri." Svetlana mengayunkan belatinya.

"Baiklah, baiklah. Kamu tetaplah di sini dan jaga mereka berdua dulu, aku ingin keluar." Kata Eddie.

"Jangan mati, kamu masih memiliki banyak hal yang belum kamu nikmati." Svetlana mengingatkan. Dia tidak bisa menghibur orang, dan dia juga tidak pandai dalam hal itu, yang bisa dia lakukan hanyalah mengingatkan. Dia berharap Eddie tetap selamat.

"Aku tidak akan mati, setidaknya tidak sampai aku merasa puas dengan hidupku. Selain itu aku masih belum melihat anak-anak kita tumbuh dewasa, haha." Eddie menggoda.

"Pergilah ke neraka!" Svetlana menoleh, dia tidak ingin melihat seringai pria itu.

Menekan tombol pintu lab, Eddie keluar lalu menginstruksikan January, "January, kunci pintu laboratorium, jangan biarkan orang lain masuk sampai Jessica dan Lisa menyelesaikan fusi mereka."

"Diterima, yakinlah, boss. Aku akan mengurus hal ini!" Suara January terdengar.

-----

read chapter 423 on;

patréon.com/mizuki77


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C243
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login