NEST hampir dihancurkan oleh sejumlah besar monster T-Virus yang dilepaskan oleh William. Hunters juga telah membunuh hampir semua peneliti yang ada di markas itu.
Eddie dan lainnya memutuskan untuk pergi ke lab melalui lift, tapi mereka menemukan bahwa lift itu telah dikerubungi oleh zombie.
Begitu pintu lift terbuka, beberapa zombie bergegas menyerang. Eddie menendang zombie itu ke samping. Svetlana memegang kepala zombie itu lalu memutarnya dua kali.
"Tempat ini telah terinfeksi, Yoko, temukan rute yang aman untuk kita." Kata Eddie melalui earphone.
"Oke, tolong tunggu sebentar. Eddie, kamu harus hati-hati, beberapa makhluk percobaan telah dilepaskan, ada juga beberapa peneliti yang masih hidup di dalam." Suzuki menjawab sambil mengetik keyboard.
Zombie terus datang, di area sempit seperti ini, mereka menjadi ancaman besar. Bahkan jika anda memiliki senapan mesin, mereka tidaklah mudah diberantas.
Jessica mengeluarkan cambuk besi sepanjang tiga meter, dia mencambukkannya ke arah zombie-zombie itu, hal ini mengakibatkan zombie itu terbelah menjadi dua. Setelah itu Jessica bergerak dari sisi ke sisi, menggunkan teknik uniknya untuk membunuh semua zombie yang ada di koridor.
Zombie-zombie yang dibelah menjadi dua itu tidak merasakan sakit, bahkan jika pinggang mereka telah terputus, mereka masih dapat merangkak dan mencoba menggigit semua makhluk hidup yang mereka jumpai.
*Bang!*
Eddie tidak merasa sungkan sedikitpun, dia menghancurkan kepala zombie dengan sepatu bot tempurnya.
Terus bergerak maju, mereka segera menjumpai zombie dengan gas ungu yang terpancar dari tubuhnya. Tampaknya zombie itu adalah zombie mutan yang dihasilkan dari menghirup gas beracun yang unik.
Zombienya tetap sama, tapi zombie itu beracun.
Eddie segera mengangkat senjatanya dan langsung meledakkan kepala zombie itu. Tiba-tiba semburan asap ungu memenuhi lorong. Tidak mungkin untuk melewati lorong itu untuk sementara waktu.
"Sepertinya kita harus menggunakan saluran ventilasi." Eddie sedikit merasa tak berdaya dengan situasi ini.
"Tidak, ada beberapa Brain Sucker yang berkeliaran di saluran ventilasi. Sangat berbahaya untuk menggunakan saluran sempit itu."
"Lebih baik menggunakan jalan yang sama, anda hanya perlu mematahkan kaki zombie gas itu agar tidak mendekat." Suara Yoko Suzuki datang dari earphone.
"Brain Sucker? Monster macam apa itu?" Tanya Svetlana.
"Itu adalah monster kutu yang bermutasi setelah meneyerap darah dari monster T-Virus lain. Monster itu akan menyerap otak makhluk apa pun."
"Sangat menjijikkan dan ganas, walaupun mereka dapat dibunuh dari jarak jauh, tapi jumlah mereka sangat banyak." Eddie menjelaskan.
Sesaat setelah dia selesai berbicara, terdengar suara tajam dari arah saluran ventilasi.
Eddie mengangkat senapan mesinnya lalu menembak ke arah suara tadi berasal. Monster yang ada di saluran ventilasi langsung menjerit, pada akhirnya dia mati secara tragis.
*Bang!*
Monster lain memotong saluran ventilasi lalu melompat turun. Monster itu tidak menyerang kelompok Eddie, melainkan turun untuk menyerap otak zombie.
Seluruh proses itu terlihat sangat menjijikkan!
"T-Virus memang sebuah bencana." Svetlana mengerutkan kening. Dia mengangkat senjatanya lalu membunuh Brain Sucker itu dengan peluru berkaliber tinggi.
"Dulu bencana kecil, sekarang bencana besar yang telah menyebar. Mari kita pergi." Eddie berjalan sambil memegang senapan khusus.
Senapan itu adalah senapan yang diberikan oleh Emma kepadanya. Ada banyak aksesoris senjata yang dapat meningkatkan kekuatan peluru serta mengurangi recoil. Selain itu senapan itu dapat melakukan switch mode antara mode normal dan mode sniper.
Karena Eddie tidak bisa menggunakan saluran ventilasi, dia hanya bisa menerobos maju selangkah demi selangkah.
Sepanjang jalan, Eddie tidak membuang-buang peluru, kecuali Brain Sucker, monster lain tidak perlu ditembak.
Zombie biasa cenderung lebih pelan, tidak perlu membuang peluru, cukup gunakan kekuatan fisik!
Membuka pintu, aula itu telah menjadi surga bagi orang-orang mati. Hunter dan semua jenis zombie bercampur di sini. Ada juga tanaman besar yang menempati pintu yang mengarah ke area asrama.
"Grah!" Para Hunter yang melihat orang hidup lain segera bergegas. Mengangkat cakar mereka tinggi-tinggi, mereka ingin segera membunuh orang-orang itu.
*Bang!*
Svetlana menembakkan peluru dengan energi kinektik yang besar. Peluru itu langsung meledakkan kepala Hunter hanya dengan satu kali tembakan.
Eddie mengeluarkan belati taktisnya dan langsung meluncurkan serangan balasan ke Hunter yang bergegas ke arahnya.
Eddie menjadi sangat fokus, segala sesuatu yang ada disekitarnya perlahan menjadi melambat.
Sebelum cakar tajam Hunter itu mengenainya, Eddie menghindar ke samping, kemudian belati itu menebas dengan keras! Tebasan itu memotong setengah dari kepala Hunter.
Dari arah kiri, Eddie mengepalkan tinjunya dengan keras, dia menghantam kepala zombie lalu melakukan barrel roll kick ke arah zombie lain yang ingin menerkamnya.
*Zap!*
Eddie menunduk menghindari serangan Licker dari arah belakang. Mengeluarkan granat, dia membuangnya ke area yang dikerumuni oleh zombie, setelah itu meraih belati dan menancapkannya ke jantung Licker.
Svetlana juga sangat luar biasa. Pertarungan jarak dekat semacam ini adalah hal yang greget. Tentunya pertarungan favoritnya.
Daripada menggunakan senjata api untuk menghadapi musuh, dia lebih suka menggunakan keterampilan bela diri yang luar biasa untuk membunuh musuh!
Di sisi lain, Jessica dan Lisa tidak berdiam diri. Mereka bergegas ke arah gerombolan zombie. Meraih pipa baja yang ada di sampingnya, Tyrant perempuan itu menariknya secara paksa untuk digunakan sebagai senjata.
Tidak ada zombie yang bisa bertahan dari serangan pipa baja tersebut. Adapun Lisa, tidak ada Hunter yang mampu melukainya!
Ada lebih dari sepuluh Hunter, lima Licker dan lebih dari lima puluh zombie normal di aula.
Semuanya telah dimusnahkan oleh Eddie dan tiga wanitanya!
Hanya ada satu tanaman besar yang masih belum dibersihkan. Tanaman itu sangat persis dengan monster tanaman yang ada di pabrik pengolahan sampah.
"Bakar dia dengan api." Eddie memerintahkan.
Jessica mengangguk, melangkah maju, setelah itu membidik flame thrower ke arah tanaman besar itu.
Tanaman yang diserang itu menjadi lebih ganas, tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada tanaman yang bisa bertahan dari api yang menyala-nyala.
Rasa sakit yang luar biasa membuat tanaman itu meluncurkan serangan putus asanya.
Berdiri di sebelah ibunya, Lisa meraih tanaman merambat yang menyerangnya itu. Bahkan dengan serangan yang ganas, tangan Lisa tidak terluka sedikitpun.
Tanaman itu berteriak keras saat 'tangannya' dirobek secara paksa oleh Lisa.
Apakah anda tahu apa itu Tank Humanoid yang sebenarnya?
Mereka adalah Lisa dan Jessica!
-----
read chapter 404 on;
patréon.com/mizuki77