Download App
34.54% Resident Evil: Eddie / Chapter 123: Bab 123

Chapter 123: Bab 123

Rebecca mengeluarkan First Aid Kit serta perban untuk menghentikan pendarahan pada Edward. Saat melihat luka temannya, Rebecca benar-benar terkejut, gigitan anjing-anjing zombie itu sangat kuat sampai-sampai mampu merobek daging Edward!

Eddie diam-diam menonton luka Edward, gigitan itu pasti akan membuat Edward terinfeksi. Setelah digigit anjing Zombie, T-Virus akan menyebar cepat melalui tubuh.

"Monster macam apa itu?" Kenneth terlihat ketakutan, mata para anjing yang bersinar di kegelapan masih mengantuinya.

"Aku memiliki firasat buruk." Eddie mengerutkan kening. Beberapa saat kemudian, dia mengambil sebuah granat, menarik peniti pemicu, setelah itu membuangnya keluar.

Dengan sigap, seekor anjing zombie bergerak cepat dan segera menelan granat itu. Detik berikutnya tubuh anjing itu diledakan!

Beberapa anjing yang ada di sekitar temannya juga ikut terpengaruh oleh ledakkan tersebut, api ganas mulai menelan tubuh mereka.

"Ya! Ledakkan bajingan-bajingan itu!" Richard berseru dengan semangat tinggi.

"Sakit! Sialan, monster-monster itu sama sekali bukan anjing biasa, serangan ini tak seperti anjing-anjing liar!" Edward berseru dengan getir, rasa sakit yang dia rasakan sangat hebat.

Eddie mengerutkan kening, "Kita harus melakukan pemeriksaan setelah kita kembali, semua hal ini pastilah telah diperhitungkan, sudah pasti kita telah dijebak."

"Baling-baling helikopter tiba-tiba bermasalah tanpa alasan, selain itu ada banyak sekali monster di tempat kita mendarat darurat. Seperti kita telah disergap oleh musuh, aku tak akan percaya bahwa semua ini hanyalah kebetulan belaka!"

Svetlana tetap diam. Bahkan dalam kasus yang mencengankan ini dia masih bersikap tenang dan tak takut. Memang benar anjing-anjing itu terlihat ganas dan menyeramkan, tapi kebenarannya adalah, jika team bravo bisa tetap tenang dan tahu kelemahan mereka, semuanya akan terkendali.

Bahkan dengan tangan kosong, Svetlana masih yakin bisa membunuh gerombolan zombie dengan kedua tangannya!

"Benar, kita akan menyelidiki kasus ini setelah kembali. Untuk sekarang, mari bersihkan monster-monster itu."

"Dooley, cobalah untuk memperbaiki helikopter kita. Semuanya, pastikan untuk selalu berhati-hati. Rebecca, kamu jaga Edward." Enrico memberi perintah.

"Jangan khawatir, aku tak terlalu rentan, aku sedikit baikan sekarang. Aku akan menembak bajingan-bajingan itu sambil mencoba melampiaskan kemarahanku!" Edward meronta sambil mengeluarkan senapannya.

Dalam situasi ini, keahlian menembak Edward terlihat sangat jelas. Setiap peluru yang dia lontarkan, peluru itu akan secara akurat mengenai setiap kepala anjing Zombie, membuat otak kecil mereka meletus!

Butuh waktu lebih dari dua puluh menit untuk membersihkan semua anjing zombie yang mencoba menyerang mereka.

Keuntungan terbesar dari anjing-anjing yang telah terinfeksi T-Virus itu adalah, mereka tak akan bergeming walaupun tertembak berkali-kali, selama mereka tak mati, mereka akan terus menyerang!

Sang pilot yang sibuk memeriksa kondisi helikopter berkata, "Helikopter ini tak bisa diperbaiki lagi, jika kita ingin kembali, helikopter lain diperlukan."

"Kalau begitu angkat senjatamu dan bergabung dalam pencarian kita. Terlalu berbahaya untuk tetap tinggal di sini." Kata Enrico.

"Bagaimana dengan Edward?"

"Aku masih bisa bergerak, jangan khawatir, ini hanya luka ringan." Edward mengacungkan jempolnya.

Enrico mengangguk, "Oke, kalau begitu mari buat tim yang terdiri dari tiga orang; Kenneth, Edward dan Richard. Eddie, Rebecca dan Svetlana. Forest, Dooley dan aku."

"Kita akan mulai menyelidiki sekarang, gunakan walkie-talkie jika kalian menghadapi pengepungan, semua orang diharap saling mendukung."

Masing-masing team bertindak secara terpisah, Eddie mulai mencari ke depan dengan dua wanita cantik di sisinya. Melihat ke arah kiri dan kanan, Eddie terlihat serius saat membawa senapannya.

"Agak lucu kalau kamu serius," Svetlana menggoda.

"Kenapa?" Tanya Eddie.

"Kupikir semuanya ada di dalam kendalimu, sepertinya kamu juga takut, nak." Svetlana tertawa main-main.

"Berhenti bercanda, sekarang bukanlah waktu yang pas. Kita bisa mengobrol saat kita kembali ke apartemen, ngomong-ngomong kamarku cukup luas. Mengobrol satu malam pun tak masalah." Eddie membalas Svetlana.

"Hmph, pergilah ke neraka!" Svetlana cemberut dan berbalik untuk menelusuri tempat lain.

Percakapan konyol ini hanya untuk meredakan ketegangan.

Rebecca tersenyum tanpa berkata banyak. Ketiganya mengobrol sambil berjalan, tapi meski begitu, Eddie tetap fokus pada sekelilingnya.

Saat ada zombie muncul, mereka langsung dibunuh dengan tembakan di kepala.

Tak lama kemudian, Rebecca menemukan sebuah kendaraan yang terguling, di sekelilingnya ada banyak polisi militer yang telah tewas. Sepertinya mereka telah diserang oleh makhluk aneh, kematian mereka sangatlah tragis!

Melihat hal ini, Eddie menyipitkan matanya. Bukankah kendaraan ini adalah kendaraan yang mengangkut tahanan bernama Billy? Di tempat kecelakaan itu juga ada jejak lintah yang merayap.

Eddie dan Svetlana saling memandang, "Bukankah ini terlihat sangat mencurigakan?"

"Hmm, aneh jika polisi militer terlatih dibunuh dengan mudah seperti ini. Juga, nampaknya kendaraan ini digunakkan untuk mengangkut para tahanan." Eddie menganalisis.

"Benar, memang ada hal aneh di sini. Apakah kamu ingin ikut campur dalam masalah ini?" Svetlana mengangkat alisnya.

"Jujur saja aku tak ingin ikut campur, tapi sesekali tak masalah. Karena kita sudah dalam misi, kita harus melaporkan semuanya." Eddie mengangkat bahu.

Rebecca menemukan sebuah sertifikat di dekat kendaraan yang telah terbalik. "Eddie, personel ini nampaknya sedang mengawal seorang napi, tapi tubuh napi itu tidak ada di dalam kendaraan."

Eddie mengangguk, mengambil walkie-talkie, dia berkata. "Panggil kapten, ini Eddie, kami satu kilometer dari pesawat di arah jam tujuh. Kami menemukan sebuah kendaraan pengangkut para tahanan. Nampaknya tahanan yang diangkut hilang, polisi pengawal juga dibunuh, copy!"

"Dipahami, aku akan bergegas ke sana."

"Kenneth, kalian semua berkumpul." Sang kapten Divisi tak ingin tim berpencar jauh. Terlalu berbahaya di sini, tak heran ada banyak sekali pendaki yang mati!

"Diterima, kita akan pergi sekarang. Kita juga menemukan sesuatu." Suara Kenneth datang dari walkie-talkie.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C123
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login