'Pasien mengalami pelecehan seksual, psikisnya masih sangat down. Saran saya, kasih support yang banyak.'
Sean mengusap wajahnya dengan kasar. Ternyata benar, Jihan menjadi korban pemerkosaan. Demi Tuhan, Sean tidak pernah terfikirkan akan ada kejadian seperti ini, apalagi sampai menimpa Jihan. Rasa sesal kini memenuhi hati Sean, dia benar-benar mengutuk kebodohan semalam. Tindakan seperti semalam memang tidak pernah Sean lakukan. Jam berapapun Jihan meminta tolong, detik itu juga dia akan menyanggupi.
"Sial, sial, sial!"
Setelah ini, apa yang harus dirinya lakukan? Setelah mengantar Jihan ke rumah sakit, Sean memang berniat untuk melapor ke pihak yang berwajib. Akan tetapi hal itu Sean urungi kembali sampai kondisi Jihan membaik. Sambil menunggu dokter yang masih di dalam, Sean mengambil ponselnya yang berada di dalam saku. Niatnya ingin menghubungi Fian, tetapi melihat lima panggilan tidak terjawab serta satu pesan dari Reva membuat Sean terdiam.