Gadis itu melangkahkan kakinya, memasuki halaman yang cukup luas. Zahra memperhatikan lingkungan sekitar, gadis itu menjadi flashback sekarang. Ia sangat ingat betul banyak hal yang sudah gadis itu lalui di rumah ini. Bahkan terakhir kali ia menginjakkan kaki di rumah ini, saat dimana ia akan pulang ke kontrakannya untuk bersiap menjadi calon pengantin nantinya. Tapi benar saja firasat Zahra waktu itu, saat ia akan pergi, ia sempat berucap takut tidak pernah menginjakkan kaki di rumah itu lagi, dan kini, semuanya kenyataan.
Gadis itu menundukan kepalanya, ia mencoba melapangkan dada menerima semuanya. Sebenarnya gadis itu sudah ikhlas, bahkan tidak ingin menganggap semuanya beban. Namun ketika di ingat kembali, rasanya cukup menyedihkan saja kisah dalam hidupnya itu. Zahra menarik nafas panjang, gadis itu melangkah menuju pintu, mengetuk pintu rumah yang sedari dulu selalu di ketuknya.
Tok tok tok.
Glek.