Chapter 122: Chapter 122

'Kii, bangun Ki. Kikiiii.'

Gadis itu terus membangunkan Supir pribadinya pada pagi buta dengan suara yang cukup bisa di dengar mungkin. Alysa juga mengetuk pintu kamar pria itu berkali – kali, namun pada dasarnya Kiki sudah masuk ke alam yang paling indah, yaitu alam mimpi.

"Ihh, kenapa Kiki susah banget buat di bangunin." Dengus kesal Alysa.

Glek. Tidak lama dari gadis itu mendengus kesal, pria itu akhirnya keluar juga dari kamarnya. Wajahnya terlihat sangat kantuk. Rasanya tidak tega membangunkan orang yang tengah beristirahat pulas, tapi mau bagaimana lagi, Alysa membutuhkan bantuan pria itu saat ini juga.

"Kenapa Mbak? Tumben bangunin saya jam segini?" Tanya Kiki.

"Maaf banget sebelumnya Ki. Aku perlu bantuan kamu. Kamu bisa gak antar aku ke rumah sakit sekarang juga?" Tanya Alysa.