Download App
6.62% PERFECT PAIN / Chapter 23: Chapter 23

Chapter 23: Chapter 23

Sekian banyak orang akhirnya Miko menemukan orang itu. "Apa iya dia? Kenapa dia ngelakuin ini sama Alysa?" Tanya lelaki itu kepada dirinya sendiri.

Pemilik fake account itu adalah Karin, adik dirinya sendiri. Tapi motif apa yang dilakukan Karin sehingga melakukan hal seperti ini, itu yang dibungungkan Miko karena tidak terlalu tahu mengenai adiknya.

Miko menghubungi Dirgan bahwa dirinya tahu sesuatu mengenai video yang tersebar. Lelaki itu juga mengirim pesan gmail kepada Karin bahwa dirinya ada urusan mendadak, jadi tidak bisa menemui gadis itu. Miko langsung bergegas menuju rumah Dirgan untuk memberikan informasi penting ini karena yakin ini akan berguna untuk membebaskan Alysa dari genggaman lelaki jahat yaitu Raka.

Alysa sendiri besok akan dibebaskan karena kesepakatannya dengan Raka, Mama Alena lega putrinya dibebaskan namun dirinya khawatir akan hari – hari yang akan Alysa lalui berikutnya.

Dirgan menelima telepon dari Raka, lelaki itu memberitahu bahwa Alysa akan dibebaskan hari ini dan sesuai kesepakatan, Alysa atau kekasih Dirgan itu akan segera menjadi miliknya. Raka juga memperingatkan kepada Dirgan bahwa dirinya harus menepati janji menjauhi Alysa, lelaki itu juga berjanji akan menghapus nama buruk Alysa dan Dirgan.

Dengan berat hati mendengar ocehan Raka, lelaki itu tetap meng-iyakan agar misi nya tetap berhasil dan Dirgan dan kekasihnya akan terbebas dari laki – laki berhati busuk seperti Raka.

Setelah Dirgan menutup telepon dari Raka, Miko sampai di rumahnya. Miko langsung dipersilahkan masuk oleh lelaki itu.

"Ada info apa?" Tanya Dirgan.

"Gini Dir, gue baru selesai ngelacak orang yang nyebarin video editan lo sama Alysa."

Dirgan yang langsung bersemangat dengan informasi itu langsung mendekat. "Dia gunain akun palsu biar gak ketahuan, tapi gue berhasil nemuin identitas asli nya dia, gue baru aja ketemu sama dia, yang nyebarin itu cewe, dan lo tau itu siapa?" Miko mulai memperhatikan sekitar.

"Karin, dia dalang dibalik video itu tersebar."

Dirgan yang mendengar hal itu sangat tidak percaya, bagaimana bisa sahabat Alysa sendiri yang berusaha untuk memperburuk keadaan.

"Alysa sama Karin apa mereka punya masalah yang bikin Karin dendam?" Tanya Miko dengan pasti.

"Gak ada, mereka bener – bener sahabat. Tapi ko bisa ya?" Jawab Dirgan.

Lelaki itu teringat saat Karin memaksa Alysa untuk membuat pertemuan dengan dirinya, bahkan disana Karin mengungkapkan perasaan kepada Dirgan namun lelaki itu menolaknya.

"Gue gak yakin ini alesannya, tapi Karin pernah nembak gue dan gue tolak. Apa itu penyebabnya?" Tanya Dirgan dengan ragu.

"Oke ini udah pasti Karin tahu tentang lo dan Alysa dan dia cemburu." Tebak Miko dengan percaya diri.

Dirgan memegang kepalanya lalu mengacak – ngacak rambutnya, bagaimana bisa Karin Maharani sahabat dari Alysa yang melakukan hal ini? Lelaki itu benar – benar tidak habis pikir dengan ini semua.

Karin yang berkhianat, Raka yang menjadi licik. Huh Sepertinya kepala Dirgan akan pecah.

"Satu – satu nya cara, lo harus deketin Karin buat dapetin informasi video editan itu. Gue juga yakin kalau Karin ada hubungannya sama Alysa yang di laporin." Ucap Miko sambil menepuk pundak Dirgan.

Miko kembali ke rumah setelah berhari – hari ia tidak pulang, terlihat Karin yang duduk di sofa sambil menghubungi seseorang.

"Apapun yang terjadi lo gak boleh bocorin tentang ini atau lo bakal mati." Ucap Karin sambil menutup teleponnya dengan penuh emosi.

Miko mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Karin lewat telepon itu, lelaki itu semakin yakin jika Karin ada hubungannya dengan ini.

Lelaki itu menghampiri adiknya. "Rin, kakak tadi liat sosial media dan Alysa lagi viral. Kamu tahu?" Tanya Miko.

Karin terlihat gugup. "Gak usah ikut campur, dia bukan siapa -siapa lo." Jawab Karin lalu pergi meninggalkan Miko di ruang tamu.

"Karin pasti tahu sesuatu." Gumamnya.

Hari kebebasan Alysa tiba, seluruh tuntutan dicabut dengan kesepakatan yang telah disetujui. Bahkan nama Alysa dan Dirgan akan dibersihkan lewat klarifikasi yang akan Dirgan buat malam ini. Tidak boleh ada yang menjemput Alysa kecuali Mama – nya, Alysa dikawal oleh penjaga yang sudah dikirim oleh Raka.

Selama lelaki itu di rumah sakit, Alysa tidak diizinkan pergi kemanapun kecuali diam dirumah. Bahkan gadis itu untuk sementara waktu sekolah di rumah sampai Raka sehat seperti semula. Dan Alysa, dilarang menghubungi Dirgan.

Alysa sampai dirumah, Dirgan dan Miko ada disana untuk melihat gadis itu namun tidak bisa menghampirinya karena penjagaan ketat yang dilakukan oleh Raka.

Dirgan dan Miko segera pergi sebelum ketahuan, mereka juga akan menjalankan misi selanjutnya yaitu mencari informasi dari Karin. Dirgan juga akan selalu dipasang penyadap suara agar informasi itu bisa terekam dengan baik dan Miko yang menjadi operator penyadap suara itu.

Tepat saat SMA Kenanga bubar sekolah, Dirgan sudah menunggu Karin didepan gerbang untuk mengantarnya pulang.

"Gue naik mobil, jadi gak usah lo anterin." Ucap Karin dengan ketus.

"Gue ikutin lo dari belakang, gue gak mau lo kenapa – napa." Balas Dirgan.

Gadis itu menghiraukan ucapan Dirgan dan langsung pergi menjalankan mobilnya, dan Dirgan keras kepala masih terus mengikuti Karin dari belakang.

Gadis itu senang mendapatkan perhatian Dirgan, namun Karin juga bingung sikap Dirgan berubah 180 derajat sejak malam dimana Karin ditolak oleh lelaki itu.

Sampai dirumah Karin Dirgan mengajak berbincang gadis itu sebentar di depan rumah, lelaki itu membujuk Karin agar memaafkan tempo hari dimana ia menolaknya.

"Rin, gue nolak lo karena disuruh Alysa. Video yang tersebar juga itu gak bener." Ucap Dirgan meyakinkan, terpaksa kali ini ia harus berpura – pura.

"Jadi sebenarnya suka sama aku?" Tanya gadis itu.

"Kalau lo mau jawaban yang sejujurnya nanti malem kita nonton, lo mau kan?" Tanya Dirgan sambil memegang tangan Karin.

Gadis itu melepaskan genggamannya, lalu menjawab lihat situasi untuk ajakan Dirgan nanti malam. Tapi lelaki itu yakin bahwa Karin akan datang menemuinya.

Sementara Alysa dirumah bersama Mama – nya hanya bisa harap harap cemas dengan situasi sekarang. Kehidupan mereka yang mulai diatur oleh Raka membuat gadis itu tidak ingin memakan apapun, nafsu makannya hilang.

Mama Alena terus membujuk agar putrinya mau mengisi perutnya yang kosong, selama 2 hari gadis itu ditahan ia tidak makan sedikitpun. Wajahnya sudah terlihat pucat dan badannya sangat lemah.

"Sayang kamu harus makan, nak. Kasian badan kamu belum ada asupan makanan dari kemarin lusa."

Mama alena berusaha menyuapi makanan kedalam mulut putrinya namun lagi – lagi Alysa menghindar.

"kamu gak kasian sama Dirgan? Dia diluar lagi cari bukti buat kamu masa kamu bakalan sakit? Gimana kalo Dirgan sedih secara dia gak bisa ketemu kamu sekarang ini." Ucap mama Alena sambil mengelus rambut putrinya.

"Tapi Ma, sampai kapan aku bakalan terus – terusan dirumah ?" Tanya gadis itu kepada Mama-nya.

Mama Alena memeluk putrinya, ia tau penderitaan apa yang dirinya alami sekarang. Namun mereka harus tetap bertahan sampai Dirgan dan Miko berhasil mengumpulkan bukti – buktinya.

Kini gadis itu mulai mau makan sedikit demi sedikit, dirinya percaya bahwa dirgan kekasihnya akan membebaskan dirinya. Dia tak kan membiarkan Alysa menderita seperti ini, Alysa sangat yakin akan hal itu.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C23
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login