Chapter 48: Dewa Petir

Si wanita cantik itu pun akhirnya bangun, ia menatap sekitar dengan menekan kepala.

"Aku di mana?" tanyanya dengan mengernyit.

"Di tempat pengungsian," jawab Boni.

Wanita itu terkejut ketika melihat Boni. "Siapa kamu?" tanyanya dengan menjauh, ia nampak takut.

"Aku Boni, nama kamu siapa?"

Wanita itu menatap Boni sejenak.

"Kamu tak perlu tahu," jawab wanita itu dengan ketus, lantas turun dari ranjang perawatan.

"Eh eh, jangan turun dulu," cegah Boni.

Namun wanita itu mengabaikan Boni dan meninggalkannya di ruang perawatan. Boni merasa terabaikan dan membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Ia tahu bahwa bukan dia yang wanita itu inginkan.

"Hahhh, nasib," gumamnya sedih.

Si wanita itu keluar dari ruang perawatan dengan bingung, ia berjalan ke sana ke mari entah mencari apa. Boni yang ditinggalkan, keluar dari ruang perawatan dengan sedih.

"Kenapa kau?" tanya Jefri yang tiba-tiba berada di sampingnya.