BAB 39. PENUH DENGAN BEKAS LUKA.
Dengan tatapan dinginnya Bai Xue Jian mulai melangkah mendekat pada satu mayat yang terkapar di tanah. Wanita yang masih memegang pedang peraknya di tangan kanan mulai berjongkok, memperhatikan mayat pria yang tadi menyerangnya.
Matanya berfokus pada sebuah toket yang tergantung di ikat pinggang mayat pria tersebut. Dari situ Bai Xue Jian dapat mengetahui siapa orang-orang yang telah menyerangnya itu.
"Para bandit yang berani mati. Mereka pasti dibayar mahal untuk melakukan penyerangan ini," ujar Bai Xue Jian sambil bangkit berdiri.
Sudah tahu identitas dari para pria yang menyerangnya tadi, Bai Xue Jian memasukkan kembali pedang peraknya ke dalam sarungnya yang terikat di pinggang sebelah kirinya.
***
Kamp peristirahatan.
"Pangeran, saya mohon kembalilah ke dalam tenda anda! Jenderal Xue akan kembali sebentar lagi!"
"Tidak mau! Aku mau menunggu Jian'er di sini!"