"Kau juga punya anak, 'kan? Bagaimana jika kau berada di posisi sama sepertiku? Aku yakin kau akan melakukan hal yang sama, bahkan mungkin lebih buruk. Ugh!" Arion mengeluarkan darah yang masih tersangkut di tenggorokannya.
"Dulu kita bisa dikatakan cukup dekat, bukan? Aku beberapa kali membantumu, sudah sepatutnya kau membalas budi padaku."
"Ya ampun. Kau perhitungan sekali."
"Tolong …, aku minta tolong padamu sekali ini sa–sa … ukh!"
"Hah!" Lucifer menghela napas. "Baiklah. Sudah cukup. Aku tidak akan membunuh telurmu, jadi sekarang matilah." Lucifer membentuk pedang es di tangannya. Ia mengayunkan pedang tersebut. Satu inci sebelum menebas leher Alister, bilah pedang itu berhenti.
Sratt
Lucifer menatap pria di depannya sejenak, tanpa emosi.
"Mengapa aku harus repot-repot mengotori tanganku, yah? Tanpa dibunuh pun kau akan mati dengan sendirinya." Pedang es di tangan Lucifer mencair dan hilang.
Ia menunduk dan meraih kristal hitam di depan Alister.