"Baiklah. Terserah. Awas saja kalau kau berisik." Joe mengerlingkan matanya.
"Nah, begitu dong. Akur-akur yah kalian." Setelah mengatakan itu Yena keluar.
Masalah Caca selesai.
.
.
.
"Jie, jadi kapan kalian akan mulai?" tanya Yena.
"Pertarungan dengan Jasver? Mungkin satu minggu lagi," ujarnya.
Yena ber-oh ria.
"Kenapa, kau ingin cepat-cepat bertemu Lee Shan?"
Yena mengerucutkan bibir dan berhambur memeluknya.
Jie mengelus punggungnya pelan.
"Sebentar lagi kita akan bertemu. Jangan sedih."
***
Dua hari sejak melahirkan, Yena tak mendapati sesuatu keluar lagi dari perutnya. Mungkin anaknya memang hanya dua.
"Ibu, kenapa Ansel tidak datang-datang, yah? Katanya dia mau lihat bayiku." Pagi-pagi sekali, Yena dan Mila sudah berada di meja makan bersama dengan bayi-bayinya.
"Ansel 'kan sedang sibuk menghadapi ujian. Jangan ganggu dia. Nanti kalau sudah selesai dia juga datang sendiri. Rumi bagaimana, dia mau datang?"