Malam hari.
"Ibu bilang begitu?" Lucifer menaikkan sebelah alis.
"Iya. Bagaimana ini? Pokoknya kamu harus bersikap sebaik mungkin kedepannya. Aku takut ibu tidak merestui kita." Yena berujar gelisah.
"Jangan khawatir. Percayakan semuanya padaku. Aku janji akan lebih hati-hati lagi. Sudahlah. Ini sudah malam. Ayo tidur." Lucifer menarik Yena ke tempat tidur.
"Kali ini aku juga mau tidur. Lelah," ucapnya sembari memejamkan mata.
"Tidurlah." Yena mengelus kepalanya pelan.
Seperti biasa, mereka tertidur dengan nyenyak.
Mila membuka pintu dan membuat celah kecil untuk mengintip ke dalam. Keningnya mengkerut ,enciptakan lipatan-lipatan dalam. Padahal ia berdiri di luar sejak sore, tetapi pria itu tetap bisa masuk.
Keesokan harinya. Yena bangun agak siang karena hari ini hari minggu.
Yena menyarankan agar Lucifer main ke rumahnya untuk mulai mengambil hati sang ibu. Lebih cepat lebih baik.
"Bu, Lee Shan mau datang ke sini," kata Yena.
"Hm." Mila hanya berdehem.