Suara klakson yang dibunyikan membuat Aneska dan Laras melihat ke belakang.
"Damar!" Teriak Laras. "Membuat kaget saja."
Damar tersenyum. "Selamat pagi nona-nona cantik."
"Pagi," jawab Aneska melihat Damar yang sudah ada disampingnya.
"Wajah kalian cerah sekali seperti pagi ini," ucap Damar.
"Harus," jawab Laras.
"Aku duluan ya," ucap Damar.
"Silahkan," jawab Aneska.
Damar pun langsung melajukan motornya meninggalkan Aneska dan Laras.
"Damar sepertinya buru-buru," kata Laras.
"Iya, mungkin di Sekolah sibuk untuk mengurus acara perpisahan itu," jawab Aneska.
"Sejak kita sama-sama masuk Sekolah, aku melihat Damar sangat aktif dan mudah bergaul."
"Iya dan aku juga melihat banyak siswi lain yang menyukainya," ucap Aneska.
"Iya, aku tahu itu."
Tidak ada yang bicara lagi. Aneska dan Laras terus mengayuh sepedanya hingga sampai tempat tujuan. Terlihat murid yang lain sedang berlalu lalang. Beberapa murid juga nampak sedang mengobrol di beberapa tempat.
Ikuti terus kisahnya Aneska yang mau merantau untuk mengubah nasib tapi jangan lupa tinggalkan vote atau power stone untuk author. Terima kasih.