Review sebelumnya
Suatu tempat asing di luar alam tempat tinggal Idris.
Si lelaki bermata biru juga tersenyum, memegang dagu Lana dengan lembut, mengusap bibir Lana dengan ibu jarinya lalu mengecup bibir Lana sesaat.
Wajah Lana tampak memelas si Master hanya mengecupnya sedetik.
"Jangan sedih begitu!" si lelaki bermata biru lalu membalik tubuh Lana ke depan, membaringkan kepala Lana pada pahanya dan memberikan lengan kirinya kepada Lana. "Hisaplah!"
Air mata Lana tampak mengalir, karena terharu si Master membiarkan dirinya menghisap darahnya, jadi tanpa ragu Lana pun menggigit lengan kiri si lelaki bermata biru dan menghisap darahnya. Melepas dahaganya akan darah si lelaki bermata biru yang amat nikmat dan melebih obat khasiatnya bagi Lana.