Mori kembali ke kamarnya dengan langkah ceria. Senyumnya melebar sepanjang berjalan menuju kamarnya. Di tangan kirinya digenggam erat Sundang pemberian Hanas. Memiliki sundang asli yang dibuat beratus tahun lalu oleh pandai besi terbaik pada masa kerajaan besar di Nusantara, membuat kepercayaan diri Mori meningkat hampir seratus persen dari biasanya.
"Eh. Tuanku masih ada di sini." Ucap Mori begitu membuka pintu kamarnya dan mendengar suara game yang sedang dimainkan Idris.
"Ya. Saya malas berpindah kalau sedang seru-serunya bermain!" sahut Idris tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel.
Mori mendekati Idris dalam diam, berdiri di samping Idris untuk melihat game apa yang sedang dimainkan Idris. Mori memang suka game juga, tapi ia jarang bermain game online, karena kegiatan sekolah dan aktivitas luar sekolah seperti klub sepeda lebih disukai Mori.