Andra membuka paksa pintu toilet itu, pria itu marah, jelas sekali dari raut wajahnya. Matanya melotot tajam dengan dada naik turun menahan emosi ia kemudian melangkah menuju sang istri.
Andine membulatkan mata terkejut tak percaya sebab sang suami tiba-tiba saja ada di hadapannya.
"M-mas?"
"Ayo," seru Andra menarik lengan wanita itu.
Pintu toilet ditutup dari dalam, Andra menunggu sang istri mencuci wajahnya dan mengulang riasan wanita itu agar tak kentara bahwa ia baru saja selesai menangis. Andra dengan wajah datarnya menunggu dengan sabar, sedangkan Andine sesekali melirik ke arah pria yang tengah bersedekap tersebut.
Tanpa pasangan itu ketahui, seorang lelaki sedang berdiri di depan pintu kamar mandi. Arya. Ia menguping di sana tapi tak mendengar suara apa pun. Tepat setelah suara gebrakan pintu itu terdengar beberapa waktu lalu, ia berlari cepat menuju ke sini. Namun, setelahnya ia tak mendengar suara apa pun lagi.