Tiba - tiba, ia melihat sesuatu yang samar - samar di dalam kepalanya.
Sebuah pecahan ingatan yang tidak ia kenali.
Ia melihat sosok seorang wanita canti berambut panjang dan lurus, yang tengah berada di pelukannya. Dari perutnya terlihat darah segar yang membuat baju berwarna kuningnya menjadi basah dan berubah warna.
" ..., kau ... tidak perlu ... menyalahkan diri. Ini ... bukan ... kesalahanmu."
Wanita cantik yang terlihat lemah dan pucat itu menggerakan tangannya secara perlahan. Ia memegang pipi Haes-Sal dengan sangat lembut dan tersenyum lirih.
"Aku ... mencintaimu ... maafkan aku .. "
Tiba - tiba saja, Haes-Sal langsung tersentak.
"Hee … Young"
Hanya kata - kata itu yang keluar dari mulut Haes-Sal.
Bagaikan duri dalam daging, rasa sakit tersebut terasa sangat nyata. Haes-Sal sama sekali tidak mengerti apa yang ia rasakan saat itu.
Saat itulah, Ia dikejutkan dengan suara dering telepon yang mengagetkannya dari lamunan.