Kembali ke tempat duduk, Erick pun menghela napas kasar. Dia tidak mengira jika keinginannya untuk bertemu dengan Sophia akan kembali gagal bahkan kembali mengalami hambatan. Entah kapan waktunya dia bisa benar-benar bertemu dengan gadis itu.
Erick sudah tidak tahan untuk melepas kerinduan yang selama ini bersemayam. Rasanya dia ingin menghamburkan sebuah pelukan erat ke tubuh Sophia saat berhasil bertemu dengan gadis itu, namun ingatan tentang penolakan yang sempat Sophia layangkan kepada dirinya seketika membuat Erick dilanda rasa sedih.
Apakah kelak pengorbanan yang dia lakukan selama ini akan membuahkan hasil? Apakah dengan semua yang telah dia lakukan sekarang bisa membuat hati Sophia bener-bener luluh? Erick semakin menekuk raut wajahnya.