Dan selagi Venera berlari sembari berpikir ke arah mana ia harus mencari jalan keluar, tiba-tiba secara tak terduga, pintu keluar yang dicarinya muncul dengan tiba-tiba di tempat awal ia terjatuh tadi. Memang tidak terlihat seperti sebuah pintu, melainkan hanya seperti gelombang riak air yang terbentuk begitu saja di udara kosong. Persis seperti yang dilihat Venera tadi saat sebelum ia menemukan taman yang misterius ini.
Kemudian tanpa pikir panjang, Venera berlari terus melewatinya. Menabrakkan diri pada dinding tak kasat mata bergelombang itu di hadapannya. Ia memejamkan mata menunggu tabrakan itu terjadi. Namun ternyata tak terasa apapun saat ia melewatinya.
Dan tiba-tiba saja ia sudah jatuh terduduk di atas tanah kering di bawah pohon besar di atas bukit.
Venera mengatur napasnya yang sedikti terengah. Kemudian ia menoleh ke belakang. Ia menekan-nekan batang pohon besar yang ada di belakangnya itu, lalu berdiri dan memutarinya. Dan seperti tadi, ia tak menemukan apapun.