Menyaksikan Xia Zetao meninggalkan kamar pasien, wajah Mu Tingfeng sedikit melunak. Tetapi ketika menoleh, ia menghadapi ekspresi mengejek dari wajah ibunya.
"Tingfeng, apa yang kamu coba lakukan dengan menyuruh Sekretaris Xia pergi terburu-buru? Apalagi Youlin bilang bahwa dirinya ingin mengobrol dengan temannya berdua saja. Melihat kondisimu ini, sepertinya tidak baik bagimu untuk bersikap seperti itu lagi."
Mendengar kata 'berdua saja', wajah Mu Tingfeng yang tampan menjadi semakin suram. Kemudian, ia bicara sambil meluapkan aura dingin ke sekitarnya, "Lelaki lajang dan janda, tanpa ada siapapun lagi yang menyaksikan mereka, maka sulit untuk menjelaskan hal yang akan dilakukan mereka berdua secara masuk akal."
'Berarti, bukankah kamu seharusnya cemburu?' Su Ruixin memutar matanya tidak berdaya. Ya, ia merasa tidak berdaya karena anaknya yang bermuka dua dan canggung ini. Kemudian tatapan matanya sedikit berubah, seolah memikirkan sesuatu.