Boy sesaat tidak memikirkan masalah Rania. Ia sibuk mengurus donny yang sedari tadi tidak membuka matanya.
Johan yang duduk di jok belakang tidak henti-hentinya berusaha membangunkan ayahnya. Akan tetapi semuanya sia-sia. Di depan UGD telah ditunggu oleh Alexander dan team nya. Saat melihat mobil boy memasuki area rumah sakit. Semua segera bersiap dan membantu boy mengangkat tubuh Donny.
"Lo harus selamatkan papa gue," kata Boy yang terlihat sangat cemas dengan keadaan papanya.
"Gue pasti usahakan yang terbaik," sahut Alexander yang sudah bersiap dengan menggunakan jubah putih.
Johan dan Boy menunggu di depan sebuah ruangan yang tertutup. Johan mengirimkan pesan kepada asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Donny untuk mencari surat kaleng yang di kirimkan kepada Donny. Kecemasan boy terbagi antara memikirkan istrinya dan papanya. Ia mengepalkan tangan seakan siap membalaskan dendam kepada pelaku penculikan Rania.
"Jo. Gue mau ke rumah keluarga Wijaya," kata Boy.