Ke esokan harinya, Bulan datang ke Rumah sakit bersama Bintang. Sedangkan Stella di antar oleh Pak Imam. Keadaan Wibowo semakin menurun, hal itu di beritahukan oleh dokter yang menangani Wibowo.
"Apa yang harus saya lakukan, Dok?" tanya Bulan yang merasa cemas dengan keadaan ayahnya.
"Berdoa, kita harus berdoa. Karena pihak medis sudah melakukan yang terbaik untuk beliau." dokter itu melihat Bulan dengan pandangan yang iba.
"Bagaimana jika ke luar negeri?" tanya Bintang dengan tangan merangkul Bulan yang ada di sampingnya.
"Jika memang anda ingin memindahkan pasien ke luar negeri silahkan. Kami pihak rumah sakit tidak ada hak untuk melarangnya."
Namun tatapan Bulan menunjukkan ketidak setujuan dengan ide Bintang. Hal itu di tunjukkan dengan gelengan kepala yang pelan. Akhirnya mereka keluar dari ruangan dokter dan melihat Wibowo dadi balik jendela.
"Kamu sarapan dulu ya sayang," bisik Bintang dengan menyelipkan rambut Bulan di sela telinganya.