Chapter 149: Bab 147. Teman yang Setia

Bab 147.

"Jadi Mama yang udah manggil satpam untuk meleraikan perkelahian aku dengan laki-laki itu?"

"Iya. Karena mama tidak mau kamu melangkah lebih jauh lagi. Apa kamu tidak melihat di sana ada begitu banyak orang yang mengenalinya dan bisa jadi mereka akan balik memukuli kamu," ucapnya.

Namun ucapan dari Laras tidak bisa menghentikan tekad anaknya untuk membalas semua dendam kepada pria jahat itu.

"Lain kali jika aku bertemu dengannya, aku akan menghabisinya di tempat itu segera dan aku tidak peduli bagaimana kedepannya."

"Jangan terbawa emosi, Nak. Jika kamu kenapa-napa, Mama dan juga Alina bakalan sedih."

"I know. Tapi aku minta maaf sama mama dan juga Alina. Soalnya aku benar-benar nggak bisa buat nahan emosi yang udah aku pendam selama ini. Jadi ketika ada kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang tidak datang kedua kalinya.

Mau berbicara seperti apapun dan bagaimanapun juga kepada Toni, dia tidak akan mau mendengarkan Laras.