Chapter 95: Bab 95. Amarah Sinta

Sinta sangat marah pada Alina. Dia berpikir jika gadis itu tengah memanfaatkan kebaikan dari Satria dan menjatuhkan harga diri Satria di depan semua orang.

Alina itu orang yang munafik dan juga tidak tahu diri. Kenapa bisa dia mengatakan jika Alina munafik, sebab Alina menolak Satria di depan matanya sendiri.

Hal yang sangat dibenci oleh Sinta adalah kemunafikan. Dia tidak tahu harus berpikir apalagi. yang jelas dia akan membalaskan sakit hati Satria kepada gadis songong ini.

Meski dengan menggunakan cara kotor sekalipun akan dia lakukan. Setelah jam pulang sekolah Shinta secara diam-diam mengikuti Alina dari belakang.

"Enggak pulang bareng kami, Sin?" tanya Tia.

Gadis itu menggeleng dan mengatakan jika dia akan dijemput oleh sepupunya. "Sorry, gua udah ada janji sama sepupu gua. Jadi kalian duluan aja pulangnya," ucapnya.