"Apa? Kamu ngomong sama Alisha kalo kamu bakal berkerja di luar kota? Laku bagaimana kata Dia?" tanya Burhan bersama seseorang yang ada di seberang telpon sana.
"Iya Alhamdulillah dia setuju dengan pekerjaan itu asal aku menjaga diri di sana..." Erick menjawabnya dengan antusias karena begitu bahagia.
Burhan terdiam sejenak. Ia menggaruk bagian belakang kepalanya, bingung. "Untung kemarin Erick nggak aku kasih tau dulu pekerjaannya apa, kalo aku kasih bisa berabe nih..." Batin Burhan dalam hati.
"Bagaimana Han? Mulai kapan aku bisa bekerja di tempat yang tawarkan sama aku?" tanya Erick sepertinya sudah tidak sabar untuk bekerja.
Burhan diam sejenak. Ia masih bingung bagaimana cara ngomong sama Erick mengenai pekerjaan yang ia maksudkan selama ini. "Yakin kamu mau? Dan apakah bener Alisha setuju?" Burhan memastikan dengan pasti.
Erick menganggukkan kepalanya dan berusaha memberikan keyakinan yang pasti kepada Burhan membawa istrinya memang benar benar setuju dengan apa yang diambil saat ini.
Namun bagi Burhan ini sangat tidak mungkin. Bagaimana Alisha maksud dengan modal yang memberikan kepercayaan begitu saja kepada suaminya yang jelas-jelas masih belum tahu pekerjaan apa yang akan dilakukan meskipun diluar kota yang jelas-jelas sudah pasti meninggalkan dia dan anaknya.
Tetapi setelah mendapatkan informasi bahwa istri dari sahabatnya ini setuju membuat Burhan langsung mengiyakan saja meskipun ada pertanyaan pertanyaan yang membingungkan di benak otaknya.
"Ya sudah kalau begitu Jika kamu memang benar-benar menginginkan pekerjaan itu dan jika dari pihak keluarga kamu sudah menyetujui pekerjaan ini maka mau tidak mau saya harus membimbing kamu untuk bisa meraih kehidupan yang ada di masa lalumu kembali."
Mendengar itu membuat Erik langsung sangat terkejut dan bahagia mendengar kata Masa lalu itu akan kembali ia rasakan tidak lama lagi.
"Iya-iya... Aku sudah tidak Sabar untuk menanti hal ini..." Erick memberikan senyuman itu kepada Burhan sehingga semuanya bisa menyaksikan bahwa Erick saat ini sedang bahagia.
"Kapan kira-kira saya bisa bekerja sama kamu?" Tanya erick yang jelas-jelas memperlihatkan bahwa dirinya sudah tidak sabar dengan hal itu.
Buruan terdiam sejenak. "Kapan ya kira-kira aku bisa membawa kamu keluar kota... Setelah mendapatkan izin dari istri kamu seperti ini aku bisa membuat cepat sedikit keberangkatan kita keluar kota," Burhan mengatakan itu dengan penuh keseriusan.
"Ya sudah kalau 3 hari kedepan bagaimana? Biar kita tidak terlalu lama juga di sini Lagian aku besok 3 hari lagi akan kembali ke luar kota."
Ku mendengar bahwa dirinya akan pergi keluar kota hanya dalam hitungan hari saja membuat Erik benar-benar tidak percaya bahwa hal ini akan benar-benar terjadi dalam hidupnya.
Dalam hitungan hari saja kehidupan yang ada di masa lalunya akan segera kembali ia rasakan bersama istri dan anak-anaknya. Udah saya sudah tidak sabar lagi untuk merasakan apa yang ada di masa lalu itu.
"Baiklah kalau begitu Setelah saya pulang dari sini saya akan langsung memberitahu Alisha, 3 hari ke depan saya dan kamu akan berangkat ke luar kota." Erik menjawabnya dengan sangat tegas.
Peran menganggukan kepalanya saja. "Iya biar nanti saya sekalian jelaskan Apa pekerjaan kamu nanti di sana."
Erick semakin semangat mendengar hal itu Dan dalam hati Erick terus berharap bahwa apa kerjanya dilancarkan oleh Tuhan Yang maha esa. Dan semua usaha yang telah lakukan kelak akan mendapatkan balasan yang lebih baik.
"Ya sudah kalau begitu saya mau pamit balik dulu..." Bangkit dari duduknya menjabat tangan Burhan untuk sebagai rasa bentuk pamit bahwa dirinya ingin pulang ke rumahnya dan sudah tidak sabar lagi untuk memberitahukan berita ini kepada istrinya di rumah.
Bonbon airnya menganggukan kepalanya Apa tantangan dari Erick itu. "Iya silahkan..."
Selain itu tanpa pikir panjang lagi naiknya Erik segera pulang menuju ke rumahnya dan kebetulan jika jarak tempat tinggal Burhan di kota ini tidak jauh dari tempat tinggalnya berada.
Jadi Erik datang ke rumah Burhan hanya menggunakan ojek online saja. Untuk sampai di lokasi nya saja tidak memakan waktu lama hanya 15 menit saja sudah sampai.
Dan sekarang Erik akan kembali ke rumahnya untuk membawa berita Bagus diri kepada istri dan anaknya.
"Mah... Papa bawa berita bagus kali ini..." Badan Apakah bahan suaminya itu yang baru datang dari rumah temannya membuat Alisha ikut negara dengan berita apa yang dibawakan oleh oleh suaminya itu ketika balik dari rumah temennya.
"Berita apa yang Papah bawa?" tanya mamah Alisha juga penasaran dengan kabar berita itu. Namun jika dilihat dari raut wajah suaminya itu sepertinya suaminya membawakan berita bagus hari ini dan itu adalah suatu penantian yang selama ini dinantikan.
"Jadi tadi Bapak ke rumahnya berada dia mengatakan bahwa papa akan berangkat ke luar kota dalam jangka 3 hari lagi..."
Ada perasaan senang dan sedih dari dalam hati Alisha Bagaimana kabar baik yang disampaikan oleh suaminya itu. Gambar itu sangat baik dan sudah lama ditunggu-tunggu, tetapi entah kenapa jika mendengar tanggal dan hari itu membuat dirinya merasa sedih bahwa hari itu di mana yang akan terpisah jauh dari suaminya.
Tetapi di sisi lain dirinya juga bahagia karena suaminya bisa secepatnya kembali bekerja seperti sedia kala meskipun kali ini di tempat kerjanya itu berbeda.
"Wah jadi ikutan senang juga... Akhirnya bapak aja bisa bekerja lagi dalam 3 hari kedepan Jangan lupa jaga kesehatan biar waktu apa berangkat ke sana sudah dalam keadaan fit dan siap untuk bekerja." Mamah Alisha Papa ingatkan suaminya agar tetap selalu menjaga kesehatan di awal-awal dia masuk kerja.
"Iya itu pasti... Mamah sama Arsen sama sekali tidak keberatan jika Papa berangkat dalam jangka 3 hari kedepan? Tapi papa nggak janji sama mama dan juga anak kita Papa di luar kota tidak akan lama-lama."
Mamah Alisha menggelengkan kepalanya. "Tolong jangan seperti itu karena kita juga tidak tahu berapa lama Bapak bekerja di luar kota sana, Mama tahu bahwa Bapak tidak bisa jauh dari kita tetapi Papa juga tidak bisa kabur begitu saja dari pekerjaan Papa jika atasan Papa tidak menyuruh Papa untuk berhenti dan balik ke sini lagi."
Lirik terdiam sejenak apa yang dikatakan oleh istrinya itu ada benarnya juga dirinya juga tidak bisa mengambil keputusan seenaknya saja dan semua itu Dan tiada izin dari atasannya.
"Iya juga bener Apa kata Mama... Ya sudah kalau begitu nanti setelah Bapak ada di luar kota papa akan sering-sering dan melihat kebisingan pada jumlah tetapi doakan agar Mama di sana baik-baik saja dan semua pekerjaan apa di sana lancar tanpa ada halangan sedikit pun."
Alisha tersenyum lalu mengangguk dengan semangat. "Iya mamah akan selalu mendoakan itu semua semoga lancar."
Bersambung....