"Kalian pacaran, ya?"
"Eh! Gak" jawab Zalina cepat.
Pertanyaan Belinda barusan membuat jantung Zalina berdegup dengan sangat cepat.
Belinda memalingkan wajahnya pada Bian, lalu mengangkat alisnya setelah Bian membalas pandangannya.
"Sudah, jangan ngobrol terus. Cepat makan!" kata Bian, pura-pura tidak mengerti dengan kode alis yang Belinda lakukan.
Zalina mengamati luka bakar di tangannya. Kulitnya mulai bereaksi terhadap luka itu. Rasa nyeri mulai merambat dan membuat Zalina sedikit tidak nyaman.
"Sepertinya akan meninggalkan bekas," kata Belinda yang memperhatikan Zalina.
"Rachela Cosmetic punya obat untuk memudarkan bekas luka seperti ini," kata Zalina percaya diri.
"Kamu terlalu ceroboh," kata Bian tiba-tiba. "Tadi pagi terantuk dashboard mobilku, siang bertarung dengan mantan pacar, malam terbakar panci. Kamu itu wanita atau preman pasar?"
"Apa itu pujian?" tanya Zalina kesal.