Hujan yang menyertai pergantian musim membawa udara dingin. Mia menyandarkan lengannya pada lembar rancangannya, dagunya ditopang di atas punggung tangannya, dan tatapannya kosong. Hujan menghantam jendela di luar, membuats suara bergemertak.
Tok, tok!
Terdengar suara ketukan di pintu. Mia refleks menoleh ke arah pintu kaca dan melihat Andini masuk.
"Mia." Andini menyerahkan sebuah map kepada Mia." Ini jumlah keseluruhan proyek desain bulan lalu. Kalau sudah dilihat, tanda tangani, ya."
"Hm..." jawab Mia, langsung membuka pulpennya dan menandatanganinya. Dia sama sekali tidak tampak tertarik.
Andini mengernyit. "Kamu tidak apa-apa, Mia? Kelihatannya kamu agak lemas…."
Tepat ketika Mia sudah hendak membubuhkan tanda tangan, Andini menyelanya. Mia tiba-tiba teringat dia belum membacanya. Dengan senyum kecut, Mia menggelengkan kepalanya untuk memberi tahu bahwa dia tidak apa-apa. Dia membuka-buka daftar itu dan menandatanganinya setelah memastikan semuanya benar.