Wajah Azura begitu masam dan murung seperti baju kusut yang ketumpahan air cuka. Madesh tidak menyangka jika Azura akan begitu mudah terpengaruh perasaannya.
Padahal Azura tidak mengalami ini semua namun Madesh bisa melihat seolah Azura bisa merasakan kesakitan yang dialami oleh mamanya Xavier.
"Sayang, jangan marah-marah, oke? Tidak baik marah-marah terus, nanti cepat tua, loh!" bujuk Madesh agar Azura tidak naik darah.
"Bagaimana bisa aku tidak marah?! Pria itu begitu kejam dan bejat! Hanya mau enaknya saja tetapi tidak mau menanggung akibatnya! Kalau sampai bertemu akan aku hajar sampai ke organ dalamnya!" gerutu Azura yang ingin melampiaskan amarahnya.
"Baiklah kalau bertemu dengannya lakukan saja apa yang kamu mau! Asalkan jangan sekarang dan jangan melampiaskannya padaku, oke? Kamu masih ingin mendengar lanjutannya atau tidak?" tanya Madesh setelah berusaha meredam amarah Azura.
"Lanjutkan! Aku ingin tahu apakah yang terjadi selanjutnya!" jawab Azura dengan tegas.