... karena niat dan keteguhan hati, dia tidak akan sampai di sini.
"Aku tidak akan kembali ke kota," ucapnya.
"Maksudmu"
"Aku juga capek menjadi seperti kamu yang dulu. Yang selalu menyembunyikan kesedihanmu dan kebebasanmu. Berusaha tampil sempurna di depan media dan orang-orang yang mencintaimu. Sementara, aku selama bertahun-tahun mencoba menjadi orang yang setia meliput apa pun tentang dirimu. Saat kamu hilang, aku benar-benar merasa kehilangan juga."
"Aku tidak mengerti."
"Gebi. Tidakkah kau berpikir. Siapa wartawan yang sudah merelakan dirinya datang ke sini sendirian? Menempuh jarak yang begitu jauh. Kalau untuk sekadar uang, aku bisa mendapatkan banyak dari berita di Ibu Kota. Ada begitu banyak berita di sana. Tapi, semua ini bukan semata karena uang. Sejak mendengar kabar tentang keberadaanmu dari Fitri, aku langsung memutuskan untuk menjemputmu."