...bersalah. Kamu bahakan terlihat seperti orang yang tidak mau tahu apa aku masih kuat saat hatiku kamu buat terlalu patah. Aku benar-benar sangat benci melihat sikapmu yang seperti itu. Saat aku mulai berjuang sepenuh hati untuk menjauhimu, kamu malah datang menyapa, lalu pergi kembali. Bahkan di saat luka itu pelan-pelan mulai terasa reda sakitnya, kamu datang kembali menggores ulang rasa pedihnya lagi.