Arya menatap teman sekolah lamanya dengan dingin, saat badai muncul di matanya.
Dia tahu bahwa dia bisa menghancurkan tangan pria ini jika dia mau. Jika dia melakukannya, pria itu tidak akan pernah bisa sembuh dari lukanya, Arya juga tidak perlu bertanggung jawab karena melukainya.
Dia telah membunuh dua puluh orang tadi malam, jadi dia masih sangat haus darah.
Lelaki ini tiba-tiba merasakan getaran di punggungnya saat Arya terus memelototinya. Seolah-olah dia telah dimangsa oleh binatang purba. Jantungnya berdegup kencang dari dadanya.
Pria ini adalah Risman, dan dulunya adalah salah satu antek Arya di universitas.
Dia berasal dari rumah tangga biasa, di mana orang tuanya mengoperasikan butik. Itu cukup untuk memberi mereka kehidupan yang bahagia, tetapi tidak cukup untuk dianggap kaya.
Namun, melihatnya sekarang, sepertinya dia telah menghasilkan sedikit keberuntungan.
Risman gugup. "Menurutmu apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu akan melawanku di sini?"
— New chapter is coming soon — Write a review