"Tapi i—
Prisya mulai berontak, sebab sikap Samuel yang tidak bisa dihentikan. "Gue bilang jangan!" seru Prisya yang semakin lama semakin merasa emosi dengan sikap Samuel.
Samuel masih berusaha untuk menyentuh pipi Prisya, tapi Prisya yang masih terus memilih untuk menghindar sampai akhirnya kepala Prisya terhantuk pada jendela yang terbuka.
Dukh
"Au!" teriak Prisya dengan begitu kencang sambil memegangi ujung jidatnya yang terasa sangat sakit.
Melihat hal tersebut Siera dan juga Samuel merasa sangat kaget, terlebih Samuel yang kemudian melangkahkan kaki semakin mendekat ke arah di mana Prisya sedang meringis.
"Jangan terus-terusan menghindar, sakit kan?" tanya Samuel yang sangat tidak mungkin jika Prisya tidak merasakan yang namanya sakit.
Sudah terlihat dengan begitu jelas bahwa barusan Prisya terhantuk ke jendela dengan begitu kencang, karena Prisya yang terus-terusan menghindari dari Samuel.